Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayahku Pahlawanku

17 November 2021   11:15 Diperbarui: 17 November 2021   12:10 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, dalam rangka menjaga keharmonisan eluarga, seorang ayah juga dituntut dapat membantu mengerjakan urusan rumah tangga. Saling menunaikan hak dengan pasangan. Dengan demikian, akan terbentuk keluarga yang sakinah ma waddah warahmah.

Ketiga, Sebagai seorang ayah, kita juga seorang anak, maka kita dituntut untuk tetap berbuat baik dan berbakti kepada Ayah kita. Tidak ada manusia yang sempurna. Dan begitupun dengan ayah-ayah kita, tidak ada yang sempurna. Kita sebagai ayah pun demikian, tidak sempurna. Semua kita sedang belajar, proses belajar menuju kesempurnaan.

Allah SWT menyuruh kita berbuat baik kepada kedua orang tua kita:

"Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan-lah kepada mereka perkataan yang mulia." [Al-Israa/17: 23]

Nabi SAW mengecam orang-orang yang tidak berbuat baik kepada kedua orang tua : ""Celaka orang itu, celaka orang itu, celaka orang itu!" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa itu?" Rasulullah menjawab, "Orang yang celaka adalah orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup, atau salah satu darinya, tapi dia masuk neraka (karenanya)." (HR. Bukhari).

Kesimpulan

Saudaraku, kesimpulan dari tulisan ini adalah ada tiga hikmah dari peringatan Hari Ayah dan Pahlawan. Pertama, menjadi ayah adalah menjadi guru, sekaligus tauladan dalam keluarga; Kedua, menjadi ayah adalah menjadi pemimpin di keluarga; dan Ketiga, kita berbuat baik kepada ayah kita.

Menjadi ayah adalah berproses menuju kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, maka ayah-ayah kita, dan juga kita yang sudah menjadi ayah atau calon, tidak sempurna. Semua kita sedang belajar, proses belajar menuju kesempurnaan. Semoga Allah SWT membantu kita, menolong kita untuk menjadi ayah-ayah yang terbaik, dan dapat memperlakukan orang tua kita dengan baik. Aamiin ya rabbal aalamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun