Jakarta membutuhkan solusi transportasi yang kreatif dan ramah lingkungan karena kemacetan lalu lintas yang parah dan tingkat polusi udara yang tinggi. Salah satu pencapaian besar dalam upaya ini adalah TransJakarta, sebuah sistem transportasi cepat yang telah beroperasi sejak tahun 2004.Â
TransJakarta menawarkan cara yang lebih efektif bagi warga Jakarta untuk menavigasi kota metropolitan yang padat dengan jalur yang terintegrasi dan stasiun-stasiun yang ditempatkan dengan baik.
Namun, TransJakarta tidak dapat menyelesaikan semua masalah yang berkaitan dengan mobilitas dan lingkungan. Akibatnya, pemerintah Jakarta mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasi polusi udara dengan memperkenalkan Bus Listrik TransJakarta.Â
Pemerintah bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara di ibukota dengan mengganti bus listrik yang ramah lingkungan dengan bus konvensional yang bergantung pada bahan bakar fosil.
Infrastruktur Terabaikan? Kekhawatiran tentang Pengisian Daya Bus Listrik
Dilansir dari Neraca.co.id, Masyarakat menyambut baik penggunaan bus listrik sebagai langkah positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara di Jakarta. Mereka percaya bahwa inisiatif ini merupakan langkah progresif menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Apresiasi terhadap upaya pengurangan emisi karbon ini menjadi salah satu pendorong utama dalam mendukung penggunaan bus listrik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam sistem transportasi kota.
Namun, Menurut sejumlah pihak menyatakan kekhawatirannya tentang ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk pengisian daya bus listrik. Efektivitas dan efisiensi penggunaan energi listrik dalam transportasi umum dapat berkurang jika tidak ada infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengoperasian bus listrik yang optimal.
Tantangan Besar: Rencana Bertambahnya 200 Bus Listrik di Tahun 2024
Kepala Dinas Perhubungan, Syarifin Lupoto memberikan keterangan pada Jumat (22/12/23) Dinas Perhubungan berjanji akan menyediakan 100 unit bus listrik pada tahun 2023. Sebelumnya, sudah ada 74 bus listrik yang beroperasi di DKI Jakarta. Ujarnya seperti  dilansir dari CNBC Indonesia
Kepala Departemen  Humas dan CSR TransJakarta, Wibowo mengungkapkan pada Senin (25/12/23) bahwa untuk tahun 2024, Manajemen berencana menambah 200 bus listrik secara bertahap.Â
Menurut Kompasi.id, Dengan bertambahnya jumlah armada Bus Listrik Transjakarta tersebut, maka secara keseluruhan terdapat 4.504 unit bus Transjakarta yang melayani 1,1 juta pelanggan setiap harinya, hal ini diharapkan dapat semakin mengurangi emisi dan polusi di Jakarta.Â
Direktur Operasi dan Keselamatan TransJakarta Daud Joseph menilai bus berbasis listrik efektif mampu mengurangi polusi udara di Jakarta sebagai transportasi ramah lingkungan. "Iya efektif sekali karena pengurangan emisinya itu 9,9 persen," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu. Ujarnya dilansir dari Kompas.com
Masa Depan yang Lebih Hijau: Bersama Memajukan Transportasi Ramah Lingkungan
Keberadaan bus listrik di TransJakarta juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya transportasi ramah lingkungan di kalangan masyarakat perkotaan. Dengan menyediakan akses yang mudah dan nyaman menggunakan bus listrik, masyarakat di Jakarta dapat turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan kota.
Namun, untuk mewujudkan hal ini, diperlukan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Pemerintah perlu memastikan infrastruktur pendukung, seperti pengisian daya yang memadai untuk bus listrik, serta regulasi yang memudahkan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, peran serta masyarakat dalam mendukung dan menggunakan bus listrik juga menjadi kunci keberhasilan dari upaya ini.
Dengan menggagas masa depan hijau melalui penggunaan bus listrik dalam layanan TransJakarta, kita tidak hanya berinvestasi dalam transportasi yang lebih berkelanjutan, tetapi juga mewujudkan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan bersahabat. Inilah saatnya bagi kita semua untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Edina Tsabitahadi, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H