Mohon tunggu...
Edina Karamy
Edina Karamy Mohon Tunggu... Pengacara - Hamba-NYA

Ibu adalah sekolah kehidupan bagi tumbuh kembang serta berbuahnya cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Pelukan Rindunya Cinta

4 November 2020   21:58 Diperbarui: 4 November 2020   22:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah siapa sebenarnya diriku, dirimu

Berderet  luka itu masih terlukis

Berjajar diantara dinding jiwa kita 

Menguras linangan air mata 

Mengalirkan rasa sepi begitu dalamnya

Tapi ketika tatapan hatiku melihatmu

Debaran kasih itu masih ada

Kutelan semua ludah kecewa

Aku selalu bisa memaafkanmu

Pintu jiwaku pun terbuka untuk menerima

Mungkin engkau mengalami yang sama 

Bergelut dalam pusaran dilema 

Diantara silih berganti perihnya luka  

Tapi engkau tak bisa bersembunyi

Pasrah dipelukan rindunya cinta 

Malang, Edin@041120

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun