Kelelahan fisik sudah pastilah, belum lagi ditambah persoalan lain yang kadang tak cukup menguras tenaga dan pikiran kita, tapi juga materi kita. Streslah kita pada akhirnya. Tapi saya punya solusi untuk menghilangkan rasa stres itu. Cukup dengan cara meneteskan 2-3 tetes minyak kayu putih ini ke dalam wadah atau mangkok kecil yang berisi air hangat dan selanjutnya kita hirup uapnya, maka kita akan merasa lebih rileks dan pikiran tenang. Jadi buat saya, untuk refreshing pikiran memang tak selalu butuh biaya mahal apalagi harus pergi jalan-jalan ke luar kota hingga terkadang menguras tabungan kita. Jalan-jalan ke luar kota sih penting, tapi yang penting tak menguras isi kantong. Syukur-syukur gratis atau ada yang bayari hehehe *ngarep. Berhubung saya bukan orang berduit, untuk refreshing yang murah meriah ya cukup menghirup uap MinyakKayuPutihAromatherapyEkaliptusCapLang ini. Nah, kalau mau yang lebih lagi bisa juga kita oleskan minyak kayu putih ke bagian tubuh seperti pundak, tangan dan kaki sambil kita pijit-pijit berlahan, maka pikiran kembali tenang dan badan juga segar. Saat kita tidur pun, bisa jauh lebih nyenyak dan kembali segar ketika bangun. Sangat simple kan?
Yang namanya ibu-ibu kan biasa tuh ada acara ngumpul-ngumpul. Nah, karena tak berbau minyak-minyakan sama sekali, maka saya pun pede aja meski tengah berada di acara perkumpulan ibu-ibu, seperti arisan, pengajian atau bahkan acara familygathering yang sering diadakan di kalangan karyawan tempat suami saya bekerja. Benar-benar tak tercium aroma minyak kayu putihnya, meski saat itu saya baru saja mengoleskan minyak kayu putih ke badan saya.Â
Gak seru juga kali ya kalau kita berada di sekumpulan ibu-ibu, tapi aroma kita persis nenek-nenek yang sedang masuk angin dan membaluri tubuhnya dengan minyak kayu putih atau balsem gitu hehehe. Karena itulah, sejak adanya varian baru ini, saya selalu sediakan di rumah dan tak pernah ketinggalan untuk membawa MinyakKayuPutihAromatherapyEkaliptusCapLang ini ke mana saya pergi. Apalagi kemasannya juga praktis dengan model tutup fliptop sehingga tidak mudah tumpah. Selain itu ukuran kemasan juga bervariasi, mulai ukuran 15ml, 30ml hingga 210ml. Saya sendiri lebih suka membeli yang ukuran 30 ml, 60ml atau 120ml karena bisa saya masukkan ke dalam tas cangklong saya atau kalau di mobil bisa saya taruh di dashboard.
 Awalnya sih tak percaya, koq bisa minyak kayu putih yang varian baru ini tak ada yang jual di sini. Tapi nyatanya, saya sudah keliling ke apotik, toko obat, supermarket, bahkan sampai pernah saya kontak langsung teman saya yang bekerja di salah satu apotik (kali aja ada, tapi disembunyikan *ehhh) dan jawabannya juga sama, tak jual ketiga varian aromaterapi itu. Ini berbeda sekali dengan Minyak Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus yang mudah saya jumpai, bahkan di warung kecil dekat rumah pun tersedia.Â
Entah mengapa, sejak kemunculannya di tahun 2015 lalu, ketiga varian tersebut tak pernah saya temukan di apotik atau toko obat, bahkan di supermarket dan minimarket pun tak ada di kota Bontang ini. Padahal kalau ketiga varian itu mudah dijumpai di kota ini, saya yakin akan banyak peminatnya. Apalagi harganya juga terbilang murah untuk ukuran Bontang. Harga MinyakKayuPutihAromatherapyEkaliptus ukuran 30 ml yang pernah saya beli tak lebih mahal dari harga sebungkus nasi padang yang biasa saya beli. Jadi memang harga minyak kayu putih ini sangat terjangkau.
Jadi bisa dibayangkan lelahnya mereka dan untuk memunculkan mood agar segar kembali keesokan harinya, maka aromaterapi macam kayu putih ini menurut saya sangat diperlukan. Konon ketiganya bisa memunculkan efek aromaterapi yang berbeda-beda dan tentunya tanpa ada aroma minyak-minyakan. Gak asyik juga kali ya kalau di lingkungan kantor atau pabrik isinya karyawan yang penuh bau minyak-minyakan atau aroma balsem gitu hahaha.
Sebenarnya bukan hanya MinyakKayuPutihCapLang varian baru ini yang (sampai sekarang) belum masuk ke pasaran Bontang ini. Banyak produk-produk buatan anak negeri yang tidak sampai masuk ke pasaran Bontang *kali ini saya benar-benar curcol ini. Sebaliknya produk dari negara tetangga (Malaysia) lebih mudah ditemui di sini. Aneh kan? Tapi ini benar terjadi lho di Bontang sini. Mungkin karena Bontang di pandang sebagai kota kecil sehingga tidak layak menikmati produk-produk itu? Entahlah.... Jadi setidaknya dengan saya menuliskannya di sini, semoga bisa menjadi masukan untuk pihak produsen, agen atau seller, khususnya produsen MinyakKayuPutihCapLang agar mau mempertimbangkan untuk memasukkan atau memasarkan produknya ke kota Bontang ini.