Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sejuta Kenangan Menggowes Sepeda Saat Musim Salju di Rotterdam

20 Maret 2022   23:54 Diperbarui: 21 Maret 2022   08:12 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kantong parkir bertingkat di Amsterdam_Dok pribadi

Pada waktu musim salju juga artinya durasi siang menjadi lebih pendek dibanding malam hari.  Dimusim dingin menggigil tersebut matahari baru akan terbit sekitar pukul 9 pagi dan kemudian akan tenggelam sekitar pukul 4 sore. Sedangkan jam belajar  atau kerja kantor harian tidak berubah yang dimulai pukul 9 sampai dengan 5 sore. Sehingga praktis  kita harus pergi pulang sekolah dalam keadaan langit gelap dengan keriuhan jalanan dijalur sepeda tetap ramai seperti biasanya.

Di waktu pagi biasanya ada pemandangan yang selalu menarik perhatianku. Untuk anak-anak balita bule yang belum bisa mengayuh sepeda untuk pergi sekolah maka mereka akan dibawa dengan sepeda kayuh yang bentuknya seperti becak. Semua terlihat lucu dan mengemaskan. Bocah balita tersebut duduk tenang dan nyaman didalam kotak terlindung diposisi bagian depan sepeda. Sedang untuk anak usia taman kanak-kanak mereka mulai diajarkan bersepeda dibawah kendali orang tuanya. Sungguh sebuah contoh pembiasaan yang sangat menarik.

Bagiku sepeda saat di Belanda merupakan transportasi lokal utama. Dibagian belakang sepeda, di bagian kiri kanannya selalu tersedia kantong yang menyerupai tas untuk membawa berbagai barang keperluan. Negeri yang saat ini dipimpin oleh raja tidak menyiapkan kantong plastik saat berbelanja. Jikapun ada kantong plastik tersebut dijual dengan harga mahal. Kantong belanja yang melekat di sepeda itulah yang akan membantu kita untuk membawa berbagai belanjaan dengan aman dan nyaman sampai dikediaman.

Paling tidak 3 hari sekali  aku berbelanja dengan sepeda ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan harian seperti susu cair segar, roti tawar lengkap dengan aneka selainya serta buah. Membiasakan makan dengan menyesuaikan tempat dimana kita tinggal bagiku adalah bagian dari strategi untuk bertahan hidup. Biasanya juga aku akan selalu membeli rijsdessert yaitu sejenis makanan kemasan langsung konsumsi seperti bubur nasi yang terasa manis oleh campuran susu dan keju didalamnya.  Ia merupakan jenis produk makanan  favorit dan wajib ada bagiku jika  tidak ingin perut keroncongan ditengah suasana dingin menggigil.

Sepeda memang seperti identik dengan keseharian orang Belanda. Sering terlihat sepeda dibeberapa gerbong kereta api bertanda khusus untuk tujuan dan waktu tertentu dimana sepeda diizinkan untuk dibawa serta.

Bagi penumpang kereta yang akan bepergian jauh antar kota, stasiun kereta api telah menyediakan lapangan kantong parkir sepeda gratis yang luas. Disana biasa tampak seperti lautan sepeda. Pemandangan serupa dapat juga kita temui di kampus-kampus karena sebagian besar mahasiswa dan dosen bersepeda saat pulang pergi ke kampus.

Di Belanda akan dengan mudah kita dapatkan tempat parkir untuk sepeda.  Kita tinggal mengunci dengan gembok terbaik agar masih bisa melihat sepeda kita lagi. Pengalaman penulis juga sempat kehilangan sepeda saat diparkir di tepi sebuah jalan raya. Di Belanda tingkat pencurian sepeda tergolong tinggi dan sepeda hasil curian akan dijual dipasar gelap dengan harga miring.

Tetapi apapun cerita terkait bersepeda di Belanda ia merupakan suatu kenangan manis bagi penulis karena sesaat pernah menjadi bagian masyarakat yang sangat menggemari aktifitas bersepeda serta menjadi suatu gaya hidup sehat berkelanjutan.

Ahh..entah kapan lagi bisa bersepeda kembali di musim dingin yang penuh sensasi itu...

Sambas, 20 Maret 2022

Jan Bestari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun