Rasanya ingin aku segera kembali ke Bristol untuk membuatnya bahagia setelah berbagai penderitaan hidup yang dihadapinya. Terpisah dari masyarakatnya yang akan menuduhnya kembali sebagai tukang zinah, kafir dan sampah. Aku harus mengakhiri semuanya sampai kami bisa hidup bahagia bersama dengan membesarkan seorang anak. Dalam hatiku berjanji akan menjaga Mayang sampai nyawaku tidak lagi berada di ragaku.
Segera terlintas bayangan Bristol, sebuah kota dingin yang akan menyambut kami dengan suka cita disaksikan oleh Bukit Brandon nun disana yang menjadi saksiku untuk pergi dan kembali memperjuangkan cintaku dengan seorang gadis Hindia Belanda yang tidak mudah.
********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H