Hal sederhana dan setiap pelaut harus menyesuaikan diri secepatnya adalah aktifitas terkait buang air besar. Aktifitas harian manusia itu bisa menjadi melapetaka dan sumber berbagai penyakit jika tidak di kelola dan di perhatikan baik oleh seorang kapten. Seperti dikapal Commando ini, lobang toilet telah dibuat pada sisi kiri kanan badan kapal yang posisinya sejajar dengan tiang layar utama. Posisi lobang toilet tersebut dibuat langsung kelaut lepas. Tali rami panjang yang ujungnya sengaja diurai lepas seperti ekor kuda dibiarkan menjuntai terseret arus laut lepas. Ujung tali yang terurai lepas menyentuh air tersebutlah yang juga digunakan untuk membersihkan diri seorang pelaut setelah hajat buang air besarnya selesai.
Seleksi pelaut muda yang akan dipromosikan juga tidak terlepas dari pertimbangan moral keseharian sang pelaut. Emosi yang tidak stabil akan menyebabkan gangguan pada kerja keseluruhan tim yang ada. Pelayaran yang panjang dan sangat melelahkan pasti akan memperlihatkan watak asli setiap orang yang berlayar. Sering terlihat pelaut-pelaut berkelahi untuk sesuatu yang sangat sepele. Pelaut muda yang berasal dari anak jalanan biasanya bertipe orang sumbu-pendek, sangat mudah emosional dan meledak-ledak dalam berinteraksi dengan sesamanya. Â Pelaut yang emosional tentunya tidak akan pernah mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi.
Minum-minum sampai mabuk adalah contoh prilaku yang sangat dilarang keras dilakukan diatas kapal. Mabuk menyebabkan  seseorang  tidak bisa menguasai dirinya sendiri dan abai dalam melaksanakan kewajibannya. Minuman beralkohol dikapal layar hanya disediakan untuk menghangatkan tubuh pelaut agar tetap prima dalam melawan angin laut dingin yang bisa menurunkan daya tahan tubuh. Kemudian begadang malam untuk hal-hal yang tidak perlu seperti berjudi  juga pasti akan dilarang, karena waktu tidur yang tidak cukup akan mempengaruhi pekerjaan esok hari yang penuh tantangan .
Melawan atasan dan berkelahi diatas kapal adalah sesuatu perbuatan yang sangat memalukan dan sangat dilarang. Sebuah aktifitas yang akan merusak mental pelaut dan menganggu kelancaran pekerjaan-pekerjaan secara tim kedepannya. Perkelahian dapat memicu pelaut menjadi berkelompok-kelompok yang saling terpisah dan bermusuhan. Jika sangat terpaksa dan tidak dapat lagi diperingatkan serta dikendalikan, jalan satu-satunya hukuman yang pantas adalah meninggalkannya dipulau terdekat.
Dikarenakan pelaut akan menerima uang pada saat akan berlayar, maka dipastikan semuanya memegang uang simpanan pribadi masing-masing. Pencurian yang terjadi akan dicari tahu pelakunya dan yang bersangkutan akan masuk dalam kelompok pelaut yang akan ditinggalkan dalam pelayaran berikutnya. Pencurian merupakan sesuatu perbuatan yang sangat memalukan, apalagi jika dilakukan oleh seorang pelaut karena mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Dengan waktu berlayar yang panjang. Kapal layar dengan awak kapal diatas 200 orang biasanya akan menyediakan ruangan khusus untuk pelaut yang secara mental bermasalah. Baik emosi yang tidak stabil seperti mudah marah dan berkelahi, berprilaku tidak tertib dan jorok maupun mencuri. Ruang isolasi tersebut dalam upaya untuk memberikan efek jera serta menghukum yang bersangkutan agar dapat berubah lebih baik dikemudian hari. Tetapi catatan --catatan merah akan mempersulit pelaut muda tersebut dalam menapaki jenjang karir yang karena orang yang bermasalah akan sangat dihindari oleh siapapun kapten kapalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H