Mohon tunggu...
Edies Aprilia
Edies Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi penerbitan

Hallo!! Nama ku Edies Aprilia, aku lahir di Bekasi. Aku suka menulis puisi-puisi dan juga cerita pendek. Karena menurut ku jika menulis puisi itu bisa meluapkan emosi dan perasaan kita yang tidak pernah bisa kita ungkapan secara lisan. Selain itu, aku juga menulis cerita di aplikasi Wattpad dengan nama akun : penguinsukses_ Aku juga punya Instagram yang berisi tentang kutipan-kutipan kata, dan info update cerita wattpad ku. Nama Instagram nya : @penguinsukses_ Jangan lupa follow ya 🩷🩷

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyembuhan

25 September 2023   00:10 Diperbarui: 25 September 2023   00:12 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kala itu, aku dan kamu bertemu tanpa sengaja. Kita tak pernah menerka jika, suatu saat kita akan sangat dekat.

Seperti, saat itu kamu membantu ku untuk bangkit kembali. Aku, manusia payah yang hanya suka mengeluh dan selalu ingin menyerah. Dan saat itu, kamu datang dengan senyuman dan tatapan tulus seolah-olah percaya aku bisa "kamu ga perlu takut untuk memulai, jangan pikirkan respon mereka. Fokus dengan apa yang kamu kerjakan, lagi pula memangnya mereka tau apa tentang kamu?kan itu hidup kamu, bukan hidup mereka" Ucap nya saat itu. 

Aku tersenyum, saat mengingat perkataan itu. Bisa-bisanya ada manusia yang percaya pada ku. Sedangkan, aku pun tidak percaya pada diri ku sendiri. Tuhan, kau memang maha baik. 

Waktu berjalan terlalu cepat untuk aku yang lambat. Mengejar mereka yang sudah terlampau jauh, dengan usaha yang seadanya berkat perkataan manusia-manusia baik disisi ku, terutama kamu. Hal itu, menjadi alasanku untuk tetap bertahan dan berusaha meskipun tertatih-tatih. 

Melanjutkan hidup dengan banyak harapan, yang mungkin saat ini sudah ku ubah dari harapan besar menjadi kecil-kecil ahahaha untuk mengantisipasi rasa kecewa aja, belajar dari sebelumnya. 

Harapan dan cita-cita ku itu banyak sekali, tapi kecil-kecilan aja. Seperti, "cita-cita ku besok mau makan risol" Atau besoknya lagi "besok aku mau minum alpukat kocok". Kadang, hal-hal kecil bisa membuat kita bertahan, kalau hidup lurus tanpa hambatan mungkin juga terasa membosankan.

Jatuh cinta? awal yang membahagiakan, secara tiba-tiba aku ingin membahas perihal jatuh cinta meskipun aku belum pernah menerka bagaimana akhirnya. Jatuh cinta bagiku itu lebih banyak luka nya dibandingkan bahagianya, mungkin berbeda dengan mereka. 

Kisah ku masih tertinggal di masa lalu, tapi aku rasa ini sudah terlalu jauh, aku juga ingin sembuh. Aku juga ingin pulih, aku juga ingin bahagia, seperti saat aku melihatnya dengan dia. 

Memulai kisah baru, entahlah aku masih lelah. Tapi mungkin saja, aku sedang jatuh cinta? Kalau aku bilang aku trauma mungkin terlalu tragis. Karena dari kisah itu, memang salah ku yang berharap terlalu jauh kepadanya. 

Ku sebut dia Tuan Khasa.

Dia larinya terlalu cepat, dia sudah berlabuh. Sementara aku? Masih berlayar belum punya tujuan. Tuan Khasa, aku tak pernah benci pada mu, sungguh.

Tuan Khasa, gadis tas merah ini sudah beranjak dewasa tapi masih saja suka memeluk luka. Karena aku tau, dibalik luka yang menyiksa sebelumnya atau sesudahnya pasti ada bahagia yang menyertainya. Tuan Khasa, gadis tas merah yang waktu itu sering menggagu mu saat ini ia selalu berpikir berkali-kali saat ia mau melakukan sesuatu. 

Tuan Khasa, mungkin kita sudah terlalu jauh untuk bersama. Atas kebersamaan mu dengan nya aku ucapkan selamat berbahagia. 

Dia memang pantas bersama mu dibanding aku, dan atas luka-luka yang ada aku terima apa adanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun