Terutama kalau kita beranggapan di luar rumah tidak berbahaya, virus corona sepertinya tidak ada lagi (karena tetangga dan kawan-kawan sehat-sehat saja), apalagi jika beranggapan diri sendiri kebal alias tidak mungkin kena virus corona atau gak mungkin sakit Covid-19.
Nah, dengan memiliki anggapan dan keyakinan seperti itu, pastilah perilakunya juga akan mencerminkan pemikiran yang sama.
Apakah di luar rumah masih berbahaya?
Kalau Anda dan saya masih sehat, bukan berarti virus dan penyakit yang disebabkannya itu sudah musnah. Itu pemikiran dan keyakinan yang keliru.
Banyak orang keliru mengira bahwa situasi sudah normal kembali seperti sebelum pandemi.Â
Contohnya nih, seperti yang ditunjukkan oleh hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah tentang perilaku masyarakat di era adaptasi kehidupan abru (new normal) ini.Â
Hasil survey BPS terhadap 34.361 warga Jawa Tengah ini menemukan bahwa semakin banyak orang yang tidak lagi khawatir dengan virus corona, akibatnya semakin banyak orang yang tidak lagi pakai masker, tidak lagi cuci tangan, dan tidak lagi khawatir dengan kesehatan dirinya sendiri.
Dari Tabel 1 di atas, dapat kita simpulkan bahwa jika kita bosan di rumah lalu pergi ke luar rumah, kita berpotensi bertemu dengan banyak orang yang tidak lagi patuh pada protokol kesehatan, tidak lagi takut dengan virus corona, dan tidak lagi khawatir dirinya bisa tertular/menularkan virus corona (terutama untuk saudara-saudara kita yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah yaa...).
Kalau saking bosannya kita "lupa" untuk pakai masker, jaga jarak pada waktu bertemu teman-teman lama yang jarang bertemu, maka perilaku kita dan mereka berisiko untuk menularkan virus corona tersebut.
Solusi bosan di masa pandemi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!