[33] Gadamer menyatakan bahasa (teks) harus dipahami sebagai “yang menujuk pada pertumbuhan mereka secara historis, dengan kesejarahan makna-makna, tata bahasa, dan sintaksisnya, sehingga dengan demikian bahasa hadir dalam bentuk-bentuk variatif logika pengalaman, hakikat, termasuk pengalaman historis/tradisi (termasuk pengalaman-pengalaman supernatural/spiritual). Hans-Georg Gadamer, Truth and Method (New York: The Seabury Press, 1965), hlm. 394-401.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H