Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Ungu di Pintu Gurun

18 September 2012   06:15 Diperbarui: 12 September 2023   09:26 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mawar Ungu di Pintu Gurun 

oleh edi sst 

Ketuk-ketuklah pintu itu 

Biar angin berhembus meniupkan lagu 

Dari celah pintu yang berderit—begitu berkaratkah? 

Rahmat gurun di sana pun tetap tertumpah 

Apa yang kau eja sebenarnya? Ketuk-ketuklah pintu itu 

Tak usahlah bersolek, kau tetap molek 

Biarlah keringatmu jadi parfum, juga air matamu 

Tahukah kau, malaikat diam-diam meninggalkan 

Sehelai bulu sayapnya di sela retakan thabuk masjid tua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun