Panasnya Suasana Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku"
Oleh: Fitri Khairani Fadila
Cerpen yang berjudul "Yang Lebih Penting dari Aku" menceritakan tentang tokoh yang digunjingkan oleh saudaranya. Padahal mereka memiliki hubungan darah dengan tokoh. Mengapa mereka melakukan hal seperti itu terhadap tokoh? Karena hal itu tokoh mulai muak. Amarah muncul pada dirinya.
Sang tokoh mendekati para saudaranya. Dia memberanikan diri untuk bertanya. Apa kesalahannya sehingga dia digunjingkan? Keadaan memanas. Tokoh beradu mulut dengan saudaranya.
Tiba-tiba keluar seseorang dari dalam ruangan operasi. Operasi kakeknya berhasil. Semua orang lega. Suasana panas kembali dingin.
Semua keluarga besarnya berbahagia. Tokoh yang hampir baku hantam tidak jadi. Mereka saling berjabat tangan. Merekapun baikan.
Adapun ide-ide pokoknya. Pada paragraf kedua cerpen yang lebih penting dari aku memiliki ide pokok. Ide pokoknya terletak di awal paragraf. Ide pokoknya, aku tidak ingin disini.
ide penjelasnya ada tujuh. Pertama, orang mondar-mandir. Wajah gundah membuatku lemas. Kapan berakhir? Tengah malam seharusnya aku duduk di rumah. It's impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang.
Lanjut ke paragraf keempat. Ide pokoknya terletak samar-samar. Samar karena tidak ada pada paragrafnya. Ide pokoknya, amarah.
Ide penjelasnya ada sembilan. Pertama, this is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Kutegur mereka. Menggunjingkan orang didepannya. Kemarahan memenuhi dadaku. Aku berdiri mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi tua.
Berikutnya, paragraf delapan. Ide pokoknya campuran. Ada di awal dan di akhir. Ide pokoknya, amarah mencengkeram dan menguasaiku.
Ide penjelasnya ada empat. pertama, Aku siap meledak. Deru jantungku kian kencang. Kepalanku kuat. Ujung kuku menekan telapak tanganku.
Terakhir, paragraf sepuluh. Ide pokoknya terletak di akhir. Ide pokoknya, syukur berdengung.
Ide penjelasannya ada empat juga. pertama, ayahku mengusap matanya. Om dan tante tersenyum. Sepupu terbangun. Kakek terlepas dari bahaya.
Pujian untuk penulis. Aku suka sekali membaca paragraf delapan dalam cerpennya. Suasana panasnya sangat menegangkan. Aku juga ikut kesal membacanya. Sang penulis sangat hebat dalam menciptakan cerpen. Pembaca jadi ikut terbawa ke dalam ceritanya.
Selanjutnya, perasaanku ketika membaca cerpen. Perasaan aku ketika membaca ceritanya campur aduk. Pada paragraf tiga dan empat, katanya punya hubungan darah tapi kenapa si tokoh ga dianggap. Aku kesal membacanya. Saudara si tokoh sangat jahat. Tapi, pada saat paragraf terakhir aku juga turut bahagia. Mereka tidak jadi baku hantam dan kakek juga berhasil dalam operasinya.
Menurutku, tokoh dalam cerita adalah laki-laki. Pada paragraf kedua dijelaskan bahwa tokoh suka bermain game. Tokoh juga berani bertanya apa kesalahannya kepada saudaranya. Hal itu ada pada paragraf empat dan lima. Terakhir, tokoh dan saudaranya hampir baku hantam. Setelah diteliti semua bukti ini. Memang benar bahwa tokoh itu laki-laki.
Arti dari suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia. Artinya dalam diam terdengar suara yang sangat jelas. Karena inilah sang tokoh bisa mendengar suara gunjingan dengan jelas. Suasana tenang di rumah sakit membuat suara kecil saja bisa terdengar.
Pada awal ceritanya, aku tidak sadar kalau latarnya di rumah sakit. Aku sadar saat paragraf kesembilan. Pada paragraf itu, ada dialog operasi selesai dan pasien ada di ruang pemulihan. Sudah jelas di sana bahwa latarnya rumah sakit.
Menurutku perasaan tokoh ketika itu pasrah. Dia menerima kalau orang yang tidak dia kenal dengan baik, mereka tetaplah saudaranya. Mereka juga memiliki hubungan darah dengannya. Tetapi sepertinya si tokoh juga merasa sangat kesal pada saudaranya.
Bahar merasa kalau si tokoh menyebalkan. Bahar menegaskan kepada si tokoh kalau tidak mau gabung tandanya si tokoh itu menganggu. Bahar tidak ingin ada tokoh di sana. Sepertinya, Bahar sangat tidak menyukai si tokoh.
Pada paragraf sembilan, tokoh sepertinya bahagia. Sang kakek selamat dari operasinya. Tokoh dan Bahar juga tidak jadi baku hantam. Semua orang berbahagia karena Operasi kakek berhasil.
Kalau urusan judul itu sudah tepat. Judul "Yang Lebih Penting dari Aku" menggambarkan kalau tokoh tidak dianggap penting oleh keluarganya. Buktinya saat Bahar dan saudara lainnya menggunjingkan tokoh. Saat itu tidak ada yang membelanya.
Sudut pandang cerita ini adalah sudut pandang orang pertama. Adapun Sudut pandang itu adalah arah pandang, posisi, atau kedudukan yang ditentukan oleh penulis untuk melukiskan ceritanya. Sudut pandang sangat penting, ini digunakan untuk membuat pembaca atau pendengar bisa merasakan arah pandang cerita tersebut.
Terdapat tiga sudut pandang dalam cerita:
a. Sudut pandang orang pertama.
b. Sudut pandang orang kedua.
c. Sudut pandang orang ketiga.
Diantara ketiganya, aku akan membahas sudut pandang orang pertama. Sudut pandang orang pertama adalah arah pandang, posisi, atau kedudukan perspektif yang ditulis oleh penulis dari penglihatan tokoh utama atau narator yang terlibat langsung dalam ceritanya. Nah, sudut pandang ini biasanya dipakai oleh tokoh utamanya.
Kata ganti sudut pandang orang pertama ada dua yaitu tunggal dan jamak. Tunggal biasanya menggunakan "aku atau saya". Sementara jamak menggunakan "kami atau kita".
Salah satu contoh paragraf yang memakai sudut pandang orang pertama dari cerita "Yang Lebih Penting dari Aku".
Amarah mencengkeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru jantungku kian kencang. Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku.
Lalu ganti kata gantinya menjadi sudut pandang orang ketiga tunggal.
Amarah mencengkeramnya. Dia benar-benar siap meledak. Dia merasa deru jantungnya kian kencang. Kepalannya kian kuat. Dia bisa merasakan ujung kuku telapak tangannya. kemarahan menguasainya.
Beberapa bahasa dalam cerpen dan artinya:
a. Gundah
Gundah adalah perasaan khawatir atau cemas.
b. Menggunjingkan
Menggunjingkan adalah membicarakan keburukan orang lain di belakangnya.
c. Deru
Deru adalah bunyi atau suara.
d. Berdengung
Berdengung adalah bunyi atau suara yang bergema.
Sunyi.
Artinya sepi atau tidak ada suara sedikitpun.
Membantu pemahaman yaitu tidak ada suara, diam, atau tidak ada bunyi.
Baku hantam.
Artinya tindakan kekerasan.
Membantu pemahaman yaitu saling memukul secara brutal.
Syukur.
Artinya perasaan berterimakasih.
Membantu pemahaman yaitu biasanya saat kita mendapatkan hal bagus atau baik.
Mencengkeram.
Artinya menggenggam dengan kuat.
Membantu pemahaman yaitu biasanya dilakukan oleh hewan buas.
Mustahil.
Artinya tidak mungkin terjadi.
Membantu pemahaman yaitu hal hal yang tidak mungkin.
Terakhir, aku mau menjelaskan tentang cerpen. Cerpen adalah salah satu karya sastra. Karya ini berupa sebuah cerita singkat. cerpen diminati oleh semua kalangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H