Mohon tunggu...
Fitri Khairani
Fitri Khairani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Hai, aku seorang murid MTsN Padangpanjang. Aku disini ingin membagikan cerita-cerita dan juga hal-hal menarik lainnya. Aku harap kalian menyukai postingan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panasnya Suasana Cerpen"Yang Lebih Penting dari Aku"

15 November 2024   19:16 Diperbarui: 15 November 2024   19:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto berasal dari buku bahasa Indonesia kelas 9

Terakhir, paragraf sepuluh. Ide pokoknya terletak di akhir. Ide pokoknya, syukur berdengung.

Ide penjelasannya ada empat juga. pertama, ayahku mengusap matanya. Om dan tante tersenyum. Sepupu terbangun. Kakek terlepas dari bahaya.

Pujian untuk penulis. Aku suka sekali membaca paragraf delapan dalam cerpennya. Suasana panasnya sangat menegangkan. Aku juga ikut kesal membacanya. Sang penulis sangat hebat dalam menciptakan cerpen. Pembaca jadi ikut terbawa ke dalam ceritanya.

Selanjutnya, perasaanku ketika membaca cerpen. Perasaan aku ketika membaca ceritanya campur aduk. Pada paragraf tiga dan empat, katanya punya hubungan darah tapi kenapa si tokoh ga dianggap. Aku kesal membacanya. Saudara si tokoh sangat jahat. Tapi, pada saat paragraf terakhir aku juga turut bahagia. Mereka tidak jadi baku hantam dan kakek juga berhasil dalam operasinya.

Menurutku, tokoh dalam cerita adalah laki-laki. Pada paragraf kedua dijelaskan bahwa tokoh suka bermain game. Tokoh juga berani bertanya apa kesalahannya kepada saudaranya. Hal itu ada pada paragraf empat dan lima. Terakhir, tokoh dan saudaranya hampir baku hantam. Setelah diteliti semua bukti ini. Memang benar bahwa tokoh itu laki-laki.

Arti dari suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia. Artinya dalam diam terdengar suara yang sangat jelas. Karena inilah sang tokoh bisa mendengar suara gunjingan dengan jelas. Suasana tenang di rumah sakit membuat suara kecil saja bisa terdengar.

Pada awal ceritanya, aku tidak sadar kalau latarnya di rumah sakit. Aku sadar saat paragraf kesembilan. Pada paragraf itu, ada dialog operasi selesai dan pasien ada di ruang pemulihan. Sudah jelas di sana bahwa latarnya rumah sakit.

Menurutku perasaan tokoh ketika itu pasrah. Dia menerima kalau orang yang tidak dia kenal dengan baik, mereka tetaplah saudaranya. Mereka juga memiliki hubungan darah dengannya. Tetapi sepertinya si tokoh juga merasa sangat kesal pada saudaranya.

Bahar merasa kalau si tokoh menyebalkan. Bahar menegaskan kepada si tokoh kalau tidak mau gabung tandanya si tokoh itu menganggu. Bahar tidak ingin ada tokoh di sana. Sepertinya, Bahar sangat tidak menyukai si tokoh.

Pada paragraf sembilan, tokoh sepertinya bahagia. Sang kakek selamat dari operasinya. Tokoh dan Bahar juga tidak jadi baku hantam. Semua orang berbahagia karena Operasi kakek berhasil.

Kalau urusan judul itu sudah tepat. Judul "Yang Lebih Penting dari Aku" menggambarkan kalau tokoh tidak dianggap penting oleh keluarganya. Buktinya saat Bahar dan saudara lainnya menggunjingkan tokoh. Saat itu tidak ada yang membelanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun