Mohon tunggu...
Fitri Khairani
Fitri Khairani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Hai, aku seorang murid MTsN Padangpanjang. Aku disini ingin membagikan cerita-cerita dan juga hal-hal menarik lainnya. Aku harap kalian menyukai postingan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panasnya Suasana Cerpen"Yang Lebih Penting dari Aku"

15 November 2024   19:16 Diperbarui: 15 November 2024   19:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panasnya Suasana Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku"
Oleh: Fitri Khairani Fadila

Cerpen yang berjudul "Yang Lebih Penting dari Aku" menceritakan tentang tokoh yang digunjingkan oleh saudaranya. Padahal mereka memiliki hubungan darah dengan tokoh. Mengapa mereka melakukan hal seperti itu terhadap tokoh? Karena hal itu tokoh mulai muak. Amarah muncul pada dirinya.

Sang tokoh mendekati para saudaranya. Dia memberanikan diri untuk bertanya. Apa kesalahannya sehingga dia digunjingkan? Keadaan memanas. Tokoh beradu mulut dengan saudaranya.

Tiba-tiba keluar seseorang dari dalam ruangan operasi. Operasi kakeknya berhasil. Semua orang lega. Suasana panas kembali dingin.

Semua keluarga besarnya berbahagia. Tokoh yang hampir baku hantam tidak jadi. Mereka saling berjabat tangan. Merekapun baikan.

Adapun ide-ide pokoknya. Pada paragraf kedua cerpen yang lebih penting dari aku memiliki ide pokok. Ide pokoknya terletak di awal paragraf. Ide pokoknya, aku tidak ingin disini.

ide penjelasnya ada tujuh. Pertama, orang mondar-mandir. Wajah gundah membuatku lemas. Kapan berakhir? Tengah malam seharusnya aku duduk di rumah. It's impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang.

Lanjut ke paragraf keempat. Ide pokoknya terletak samar-samar. Samar karena tidak ada pada paragrafnya. Ide pokoknya, amarah.

Ide penjelasnya ada sembilan. Pertama, this is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Kutegur mereka. Menggunjingkan orang didepannya. Kemarahan memenuhi dadaku. Aku berdiri mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi tua.

Berikutnya, paragraf delapan. Ide pokoknya campuran. Ada di awal dan di akhir. Ide pokoknya, amarah mencengkeram dan menguasaiku.

Ide penjelasnya ada empat. pertama, Aku siap meledak. Deru jantungku kian kencang. Kepalanku kuat. Ujung kuku menekan telapak tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun