Mohon tunggu...
Edgar Mufasa
Edgar Mufasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nasional

memiliki hobi dalam bermain gitar, bernyanyi, dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kumpulan Opini 5 Artikel

30 Juni 2024   22:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di era digital.

Pertama, penting untuk membatasi jumlah waktu Anda menggunakan perangkat elektronik, terutama sebelum tidur. Batasi penggunaan media sosial Anda dan cobalah untuk menjauh dari teknologi secara teratur. Selanjutnya, luangkan waktu untuk aktivitas fisik dan interaksi dengan lingkungan Anda.

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda. Ketiga, jika Anda merasa kewalahan atau mengalami masalah kesehatan mental yang serius, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Mengingat pesatnya kemajuan teknologi, penting untuk tidak mengabaikan kesehatan mental. Dengan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata, kita bisa menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Pentingnya kesadaran kesehatan mental di era digital

Kesehatan mental merupakan aset berharga yang memerlukan pertimbangan matang, terutama di era digital. Teknologi telah membuat kehidupan kita sehari-hari lebih mudah dalam banyak hal, namun kita tidak boleh mengabaikan dampaknya terhadap kesehatan mental kita. Meningkatnya ketergantungan terhadap perangkat elektronik dan media sosial telah menciptakan tantangan baru yang dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.

FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan sesuatu merupakan fenomena yang semakin sering terjadi. FOMO merekomendasikan untuk tetap terhubung dengan media sosial agar tidak ketinggalan informasi dan momen penting. Namun, kebiasaan ini seringkali berdampak negatif pada kesehatan mental dan menimbulkan kecemasan dan ketidakbahagiaan yang tidak perlu.


Selain itu, pengenalan teknologi juga menciptakan peluang terjadinya cyberbullying dan tekanan sosial secara online. Anonimitas yang diberikan oleh platform digital sering kali mengarah pada perilaku tidak etis dan perundungan verbal, yang dapat melemahkan harga diri dan kesehatan mental korban.

Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat menyebabkan isolasi sosial. Kita terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia melalui Internet, namun koneksi ini sering kali hanya bersifat dangkal dan tidak mempunyai arti sebenarnya. Kurangnya interaksi sosial yang intens dapat menimbulkan perasaan kesepian dan kurangnya dukungan emosional, yang merupakan faktor risiko terjadinya masalah kesehatan mental seperti depresi.

Pentingnya kesadaran akan kesehatan mental di era digital menekankan perlunya edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang dampak teknologi terhadap kesejahteraan psikologis kita. Mengembangkan kemampuan untuk mengelola stres, mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental, dan mengambil langkah-langkah preventif adalah langkah-langkah proaktif yang dapat membantu menjaga kesehatan mental di tengah dinamika era digital.

Strategi Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Menjaga kesehatan mental di era digital memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun