Mungkin menggambarkan fenomena depresi sebagai orang yang anti-sosial, menghabiskan waktu sendiri, murung setiap saat dan terlihat tidak memiliki teman.Â
Atau menggambarkan gangguan kecemasan sebagai orang yang gagap bergaul, tidak pandai berbicara, cenderung tidak memiliki kemampuan pengambilan keputusan dan lain sebagainya.Â
Dari gambaran-gambaran yang dibangun ini, respon masyarakat ketika mendengar ada yang mengalami masalah ini pun menjadi tidak tepat.Â
Misalnya sesederhana menyarankan untuk lebih banyak bergaul ketika seseorang mengeluhkan perasaannya yang sedang sangat terpuruk, atau malah justru memarahi mereka karena memiliki keanehan-keanehan itu.
Gangguan mental tidak selalu jelas terlihat dari luar seperti yang mungkin banyak digambarkan di novel-novel atau film-film. High Functioning Mental Illness adalah suatu klasifikasi penyakit mental yang hampir tak terdeteksi.Â
Orang yang mengalami ini memiliki kehidupan pekerjaan yang baik, berpenampilan normal, memiliki teman-teman bahkan keluarga yang tidak bermasalah, namun memiliki gangguan perasaan yang konstan.Â
Kasus seperti itu benar-benar harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Intinya, sebisa mungkin hindari mencap seseorang mengalami gangguan mental atau bahkan tidak mengalami gangguan mental.
Gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan dan sebagainya dapat terjadi karena berbagai alasan. Bisa karena kejadian yang dialami dalam hidup, atau alasan medis seperti adanya ketidakseimbangan reaksi kimia yang terjadi di otak.Â
Apapun penyebabnya, seperti halnya penyakit medis lainnya, penyakit mental membutuhkan penanganan profesional.Â
Masih ada stigma yang berpikir bahwa depresi hanyalah masalah mood buruk yang bisa dihilangkan dengan banyak bergaul, mendengar musik-musik ceria atau menenangkan pikiran.Â
Padahal untuk masalah depresi saja sangat kompleks, perlu ada konsultasi mendalam dengan profesional, sesi pendalaman masalah kehidupan, dan kalau diperlukan, pemberian obat antidepresan. Ini adalah masalah kasus-per-kasus yang tidak bisa diseragamkan metode penanganannya.