kuhampiri saja, kubuka pelan-pelan, menjawab rasa penasaranku.
ternyata wanita itu, tentu saja aku mengenalnya.
aku sangat mengenalnya.
entah kenapa dia nampak istimewa disore itu.
aku menyapanya, tapi dia tidak memberikan senyuman itu.
tanda tanya besar yang harus kujawab sendiri.
dia berjalan kearahku, menghampiriku.
dia memegang tanganku erat, seperti ingin mengatakan sesuatu, lalu kulihat matanya mulai mencair..
dia tak bicara sepatah kata pun, hanya terus menangis.
seolah ada hal berat yang tidak mampu ia sampaikan.
ku usap genangan di pipinya pelan-pelan, satu persatu, lalu kusandarkan dia dibahuku.