Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar
Karya: Edelbertus Odil Dodok
Konstitusi Negara Indonesia mengamanatkan Negara melalui pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan kecerdasan bangsa tersebut maka dibutuhkan lembaga yang mampu memanajemen pendidikan, sehingga terbentuklah lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan menjadi sentral dari kecerdasan anak-anak bangsa. Hal ini disebabkan karena lembaga pendidikan sebagai wadah dimana aktivitas mengajar, mendidik, menimba ilmu dan segala aktivitas lainnya yang berhubungan dengan tujuan mencerdaskan paling sering dilakukan di lembaga pendidikan.
Di lain sisi, banyak anak-anak Indonesia yang memiliki cita-cita dan harapan. Mereka memiliki kompetensi/keterampilan yang memadai untuk mewujudkan cita-cita mereka. Kompetensi atau keterampilan tersebut harus diasah agar dapat terwujud melalui wadah yang disebut lembaga pendidikan. Banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya agar cita-citanya kelak tercapai.
Oleh karenanya, pemerintah melalui kebijakan politiknya berusaha mendesain agar kualitas pendidikan tetap terjamin sehingga tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa itu tidak sekadar teks belaka melainkan sungguh dapat terimplementasi dan terealisasi dengan konsekuen.
Jadi, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam mewujudkan hidup bangsa yang cerdas serta kompetensi atau keterampilan dari anak-anak bangsa dalam mewujudkan cita-cita mereka diolah sedemikian rupa dalam lembaga pendidikan.
Meskipun demikian, ketahuilah bahwa lembaga pendidikan tidak serta-merta mewujudkan kecerdasan pada anak didik. Ada serangkaian proses yang cukup sulit sehingga anak bangsa yang cerdas seperti yang kita inginkan dapat terwujud.
Proses mendidik itu sangat penting karena akan menentukan keberhasilan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kekeliruan dalam proses mendidik akan berdampak pada output dari proses mendidik kurang berkualitas sehingga outcome-nya juga kurang memiliki manfaat bagi kehidupan nusa dan bangsa.
Kekeliruan dalam proses mendidik, misalnya, tidak memberi keleluasaan bagi anak untuk berekspresi, berkarya dan beraktualisasi. Menekan dan mengekang kemerdekaan belajar anak akan memicu "seolah" pendidikan itu menjadi belenggu bagi anak-anak, yang semestinya pendidikan itu memerdekakan.