Soal irit isi dompet, sepeda tak perlu diragukan. Tak mampu saya menghitung berapa banyak saya berhemat uang karena bersepeda tak perlu bensin. Sepeda juga dibebaskan dari kutipan uang parkir bila berhenti di pelataran toko atau minimarket. Jika dalam satu hari Anda 5 kali naik motor ke minimarket lokal dan bayar Rp 2.000 sekali parkir, silakan bayangkan berapa Anda berhemat dalam sebulan dengan sepeda. Pada hari-hari tertentu, Wimcycle saya menyumbangkan penghematan Rp 10.000 per hari. Itu karena anak kedua saya (perempuan, yang berangkat dan pulang sekolah naik angkot), kadang mengayuh Wimcycle dari rumah ke pos Satpam (750 meter) di gerbang depan perumahan. Sepeda dititipkan di pos Satpam, bayar seikhlasnya. Ia kemudian naik angkot. Pulangnya, setelah turun dari angkot, anak perempuan saya ambil sepeda di pos Satpam dan mengayuh pulang. Kalau naik becak, biayanya Rp 10.000 pulang pergi.
Kualitas Wimcycle? Tak perlu dibahas lagi. Di bawah ini foto sepeda Wimcycle saya. Anda mungkin tidak percaya bahwa sejak dibeli enam tahun lalu, Wimcycle saya belum pernah ganti spare-parts, kecuali standar yang pir-nya entah copot di mana. Saya bahkan belum pernah ganti ban luar dan ban dalam, --dan beruntung belum pernah mengalami ban bocor. Perpindahan gigi masih sangat mulus, asal rajin melumasinya. Sepeda Wiimcycle punya anak laki-laki saya juga sama tangguhnya. Meski sering tubruk sana-tubruk sini, roboh kanan-roboh kiri, serempet ini-itu, Wimcycle anak saya masih segar bugar, kecuali plastik mud-guard belakang yang robek kena tabrak sepeda lain.
[caption caption="Duo Wimcycles bikin saya dan jagoan kecil saya sohiban (Foto : Eddy Roesdiono)"]
Oh ya, tadi pagi sebelum antar anak saya ke sekolah TK yang hanya berjarak 800 meter dari rumah, saya dan putra saya sempat keliling perumahan naik Wimcycle masing-masing untuk menikmati udara pagi. Putra saya kemudian berhenti dan parkir sepeda di sekolahnya, untuk saya jemput agak siang jam 10.30, pakai sepeda juga.
Saya sendiri, setelah antar anak, mengayuh santai Wimcycle Roadchamp saya balik ke rumah, sembari mendengarkan Freddy Mercury dari grup musik Queen yang melantunkan lagu rancak ‘Bicycle Race’ melalui HP saya. Mau tahu sepenggal liriknya?
“I want to ride my bicycle….I want to ride my bike. I want to ride it where I like….”
Wimcycle Sepedaku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H