Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sejuta Lentera di Langit Chiang Mai

28 November 2015   22:56 Diperbarui: 29 November 2015   12:46 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lentera yang beranjak terbang (foto : Eddy Roesdiono)

Bila sekali dalam hidup Anda ingin menyaksikan langit malam hampir sepenuhnya dijejali ribuan lentera terbang menyala terang, datanglah pada malam bulan purnama di  November di Chiang Mai. Ini adalah atraksi budaya Yi Peng. Ribuan wisatawan memadati kawasan sungai Mai Ping, semuanya gembira ria dengan rangkaian larungan dan lentera udara yang Anda bisa terbangkan sendiri dengan mudah.

Bulan purnama,  perak cerah di langit malam dengan latar depan ribuan lentera udara yang menari-nari kecil dalam tiupan angin sepoi dan kembang api yang meletup-letup sumamburat penuh rona di udara serta tepuk riuh wisatawan yang berhasil menerbangkan lentera menyajikan pengalaman dan suasana yang layak dicari.

Festival Loy Krathong yang bertepatan perayaan Yi Peng tak pelak lagi merupakan magnit wisata Thailand. Tahun ini, Loy Krathong dan Yi Peng jatuh pada 25 November 2015. Saya dan sejumlah teman sengaja melancong ke Thailand untuk menikmati duet festival ini.

Kita kenalan dulu dengan dua festival ini. Loy Krathong (ลอยกระทง) berasal dari kata ‘loy’ (melarung), dan ‘krathong’ (sesembahan). Sesembahan ini berupa rangkaian larungan yang terbuat dari potongan batang pisang  dengan lapisan daun pisang yang dihiasi bunga-bunga dan dupa wangi bertangkai. Krathong kadang pula diisi dengan potongan kuku atau rambut dan uang logam. Sesembahan dilarungkan pada saat bulan purnama di bulan ke-dua belas kalender bulan Thai. Pelarungan dilakukan di perairan yang bergerak : sungai, anak sungai atau kanal. Sebelum dilarung, dupa tangkai wangi dibakar terlebih dahulu dan doa-doa dipanjatkan. Pelarungan krathong dimaksudkan untuk melepaskan nasib sial, meredakan kedengkian, menggelontor angkara muka dan mengharapkan keberuntungan.

Rangkaian krathong, dijajakan di pinggir jalan (foto : Eddy Roesdiono)

Perayaan Loy Krathong konon dimulai pada zaman kerajaan Sukhotai (tahun 1200-an) yang bermuasal dari kepercayaan kaum Brahman yang diadaptasi oleh kaum Buddhis Thailand untuk menghormati Sang Buddha.

Loy Krathong berbareng dengan perayaan Yi Peng (ยี่เป็ง). ‘Yi’ artinya ‘dua’ dan ‘peng’ maknanya ‘bulan purnama’. Yi Peng gampangnya adalah ‘bulan purnama pada bulan ke-dua menurut kalender budaya Lanna (Thailand Utara) yang juga menganut kalender bulan.  Selain pelarungan krathong, Yi Peng ditandai dengan pelepasan lentera ke udara. Lentera ini disebut khom loi (โคมลอย), atau: ‘lentera terbang’ atau sky lantern dalam bahasa Inggris.  

Meriah di jembatan di atas sungai Mai Ping (Foto : Dwi Retno Surjaningsih)

Kemeriahan larungan krathong dan pelepasan lentera terbang inilah yang membuat Chiang Mai disesaki wisatawan pada tanggal 25 dan 26 November 2015. Dalam dua hari ini, meski saya tak tahu angka pastinya, saya bisa perkirakan bahwa sebagaian besar wisatawan mancanegara  ke Thailand sengaja mengarahkan tujuannya ke kota nomor dua di Thailand ini.

Pada tanggal 24 November 2015, di Bangkok, saya dan empat teman lain tak kebagian satu kursipun dari 5 kereta api yang berangkat ke Chiang Mai. Penerbangan lokal (AirAsia, Thai Lion Air dan Nok Air) yang total 25 penerbangan sehari tak pula menyisakan kursi, sehingga dan grup saya terpaksa naik bis yang masih punya sisa cukup kursi untuk kami berlima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun