Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Whatsapp English Class. Why Not?

5 September 2015   16:32 Diperbarui: 7 September 2015   11:28 7599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Belajar Bahasa Inggris tak harus selalu melalui tatap muka guru-murid di dalam kelas. Ada rupa-rupa cara belajar Bahasa Inggris tanpa ruang kelas, tanpa tatap muka. Ini berkat dukungan fasilitas dan piranti media sosial digital saat ini.

Kami-- yakni saya dan siswa-siswa saya-- saat ini sedang menikmati tuah media sosial digital berbasis internet. Ada banyak pilihan media sosial, tapi saat ini kami pilih Whatsapp (WA) untuk alasan kemudahan dan kecukupan fasilitas komunikasi.

Tak perlu saya mengajari Anda bagaimana cara pasang aplikasi WA di ponsel cerdas Anda. Anda pasti sudah punya WA atau paham cara pasang applikasinya. Saya ingin berbagi kisah dengan sesama guru Bahasa Inggris, atau bahasa apa saja, bahwa ‘kelas-kelas’ Bahasa Inggris --apa bahasa apa saja-- dengan WA asyik banget. Untuk kenyamanan tuturan, baiklah konsep ‘kelas belajar bahasa apa saja’ cukup diwakili oleh contoh-contoh kelas Bahasa Inggris.

Whatsapp English Class’ yang saya gagas, meski mengandung kata ‘kelas’, tidak terlaksana di dalam kelas, melainkan di dan dari mana saja di penjuru dunia; asal Anda pegang ponsel dan punya akses data internet. ‘Classkan juga bisa berarti ‘the period during which a group of students meets for instruction’ atau ‘a group of students meeting regularly to study a subject under the guidance of a teacher’.

Inilah yang perlu Anda tempuh untuk menjalankan Whatsapp English Class.

 

KONFIRMASI WHATSAPP CLASS

Buat kesepakatan dengan siswa apakah mereka tertarik dan bersedia belajar melalui Whatsapp. Tanyakan apakah siswa punya aplikasi WA di ponsel mereka. Bila tidak, minta ia pasang.  Siswa yang dimaksud bisa saja siswa yang terdaftar sebagai siswa di kelas-kelas regular tatap-muka Anda, atau siswa yang tidak perlu hadir di ruang kelas Anda. Bila Whatsapp Class dibuat untuk siswa-siswa kelas regular, maka Whatsapp Class Anda adalah menu ekstra untuk kelas regular Anda (kita sebut WA Class-Extra). Bila Whatsapp Class Anda terjadi dengan siswa non-ruang kelas Anda, maka WA Class Anda adalah kelas utama antara Anda dan siswa (kita sebut WA Class-Major).

 

KELAS INDIVIDU ATAU KELAS KELOMPOK

Pastikan pula kelas WA Anda bersifat individual (hanya Anda dan siswa), atau kelompok (Anda dan sejumlah siswa). Jika permintaan berasal dari sekelompok siswa, maka Anda harus memanfaatkan fasilitas ‘group’ dalam WA, yang bisa menampung sampai 100 anggota; Anda jadi admin. Beri nama keren untuk masing-masing grup, misalnya MOVING AHEAD, COOL ENGLISH GROUP atau apa saja, terserah Anda. Semua pesan, bahasan, gambar, materi video, materi audio atau tautan web yang ditampilkan di grup bisa diakses dan direspon oleh masing-masing anggota grup.

 

PENJADWALAN

Anda punya dua pilihan: fixed time atau free time. Fixed time artinya, jadwal yang Anda tawarkan bersifat regular dan jelas batas waktunya, misalnya sekali, dua kali, atau tiga kali seminggu. Masing-masing bisa selama 30 menit, 60 menit, 90 menit atau 120 menit. Bisa juga begini: 30 menit di pagi hari, 30 menit di sore hari, terserah, asal regular dan pasti. Fee yang Anda bakal kenakan dihitung berdasarkan jadwal fixed itu.

Free time artinya kapan saja, setiap saat, dan panjang pendeknya tak perlu ditetapkan, sesukanya. Untuk yang model kapan saja begini, fee Anda tentukan berdasarkan total ‘air time’ (harian, mingguan atau bulanan), berdasarkan lamanya proses chat yang bisa Anda pantau melalui catatan waktu ping-pong percakapan pada layar WA Anda.

Yang perlu Anda perhatikan adalah fakta bahwa Anda bakal sibuk dengan ponsel Anda; kesibukan yang kasat mata manakala seharusnya Anda luangkan waktu dengan keluarga. Itulah sebabnya, bila Anda bersuami atau beristri, katakan pada pasangan bahwa Anda punya WA Class; jangan sampai suami atau istri cemburu karena Anda punya lawan chat regular (bisa berlawanan jenis) yang ngechat tiada henti.  

 

MATERI DAN TOPIK

Apa saja materi dan topik WA Class Anda? Ini tergantung permintaan siswa Anda. Dari pengalaman, siswa WA Class tak ingin materi rumit seperti penjelasan grammar; melainkan tanya jawab atau text-chat secara bebas topik dengan Bahasa Inggris yang berfungsi sebagai sarana latihan untuk secara alamiah menggunakan tata bahasa yang telah mereka pelajari di dalam kelas betulan. Katakan pada siswa bahwa siswa bisa mulai mengobrolkan apa saja dengan Anda, dan Anda sebagai guru akan siap melayani obrolan dan memberikan koreksi seperlunya.  

Pada saat memberikan koreksi, saya membubuhkan tanda satu petik tunggal (‘) atau tanda kurung sebelum dan sesudah kalimat yang saya koreksi. Anda bisa menggantikan tanda petik itu dengan emoticon yang Anda sukai. Misalnya:

Siswa: I am sorry, Sir. Today I can't study because I am sick dent.

Saya: No problem. Get well soon. (I am sorry, Sir. Today I can't study because I have a toothache)

Sebagai guru, Anda juga bisa mengembangkan materi chat yang diluncurkan siswa. Misalnya siswa kirim pesan berbunyi begini, “Hi, teacher. I am in Jogja with a group of friends.” Jangan hanya direspon dengan “Nice!”. Anda bisa bilang begini, “Oh, how nice! I didn’t know you left for Jogja. When did you go there?” atau “Are you enjoying yourselves? Where are you staying? Did you see anything interesting? Tell me about it.” Pancing siswa agar bercerita tentang makanan, event, kegiatan lain atau kirim foto, dan selalu susuli dengan follow-up questions untuk memberikan siswa kesempatan melatih ekspresi naratif untuk sebuah aktivitas travelling. Jangan lupa untuk menyesuaikan diri dengan tingkat kemampuan siswa. Jangan lupa koreksi tata bahasa, susunan kata dan pilihan kata yang benar.

Sebagai guru, Anda harus selalu siap dengan materi bebas untuk melayani siswa. Ada kalanya siswa tak punya ide untuk dibicarakan dan ia akan bergantung pada Anda. Itulah sebabnya, perkaya diri Anda dengan materi-materi menarik: siapkan teks pendek yang menarik (bisa anekdot, bisa joke, atau riddles), gambar, gambar kutipan, video atau tautan web.

Yang lebih penting lagi adalah bahwa siswa harus bisa mendapatkan manfaat WA Class seperti ini. Percakapan yang meluncur dan mengalir begitu saja, yang sifatnya alamiah, yang sudah pula mendapatkan koreksi Anda akan menjadi bahan catatan alamiah yang bernilai tinggi. Itulah sebabnya, Anda sarankan agar siswa selalu punya catatan. Caranya, minta siswa mengemailkan ping-pong chat ke alamat email yang siswa sudah siapkan. WA punya fasilitas simpan chat ke email seperti ini. Dengan demikian, bila suatu saat rangkaian chat tak sengaja terhapus, ia masih punya catatannya.

Oh ya, penting pula diperhatikan oleh guru adalah chat style. Guru harus tetap ngechat dengan ramah, sopan, tidak merendahkan, tidak menghina. Dan Guru sebaiknya tidak menyingkat-nyingkat kata demi kecepatan menulis. Jadi, janganlah menulis seperti ini : “Do u hv problem with ur bf?” (do you have problem with your boyfriend?), “R u there already? sry I’ll b late (Are you there already? Sorry, I will be late)” Beri kesan Anda selalu memberi contoh terbaik, termasuk spelling, tanda baca dan kreativitas bertutur dalam teks tertulis.

Bila Anda berada di kantor, di rumah atau sedang membawa laptop, pastikan Anda selalu punya akses internet. Untuk nyaman membuat chat-chat dengan kata-kata panjang, saya menggunakan fasilitas WebChatt WA (web.whatsapp.com) yang memudahkan saya menulis dengan keyboard PC dan menggungah data gambar, video, musik serta mengirim tautan.

Kalau kebetulan siswa minta Anda memberikan model pelafalan, Anda bisa gunakan fasilitas rekam suara pada WA dan mengirimkan hasilnya langsung pada siswa saat itu juga. Untuk penjelasan yang perlu uraian panjang lebar, saya janjikan pada siswa kiriman email.

FEE?

Soal fee terserah Anda baik besaran dan cara kutipnya. Anda bisa kenakan tarif harian, mingguan, bulanan yang Anda kutip berdasarkan kesepakatan, bisa bayar awal, bisa pula bayar akhir. Saya biasanya tidak tarik fee untuk siswa regular yang biasa les kelas di kursusan saya, terutama untuk WA Group Chat; saya anggap ini bagian dari layanan ekstra. Fee biasanya saya kenakan untuk WA Class-Major atau WA Class-Extra yang minta penjadwalan dan waktu khusus.   

Yang jelas, WA English Class ini mudah dan meriah. Siswa tak perlu ke luar rumah, tak perlu biaya transport untuk melaju ke tempat kursus. Saat ini saya melayani sekitar delapan WA Class-Major dan tiga WA Class-Extra (Bahasa Inggris), serta dua WA Class-Extra bahasa Indonesia, dan 1 WA Class-Major Bahasa Indonesia yang siswanya tinggal di Amerika.

Saya tengah membayangkan akan makin banyak guru bahasa yang menawarkan gaya belajar WA Class kepada siswa potensial, dan suatu saat nanti bakal ada Association of  Indonesia’s Whatsapp Class Teachers atau Asosiasi Guru Whatsapp Class Indonesia yang bakal jadi ajang tukar-menukar pengalaman dan berbagi ilmu mendidik via media sosial berbasis internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun