Dianggap sebagai cadangan super alias supersub, karena seringkali menyelamatkan tim dari bangku cadangan. Yang paling fenomenal adalah gol telatnya ke gawang Bayern Munchen dalam final Liga Champions di markas Barcelona, Camp Nou, 26 Mei 1999. Dua gol injury time, dari dua pemain pengganti. Satu dari Teddy Sheringham untuk menyamakan skor, lalu Solskjaer mencetak gol penentu kemenangan 2-1.
Gol pembunuh yang memaksa panitia menyimpan kembali trofi yang sudah terukir nama Bayern Munchen, sambil buru-buru mengukir nama Manchester United di trofi cadangan. Musim kompetisi 1998/1999 itu pula United meraih treble winner: EPL, FA Cup, dan Liga Champions. Solskjaer gantung sepatu tahun 2007.
Prestasi Lampard lebih mengkilap bersama Chelsea. Prestasi individunya malah melampaui Solskjaer. Membela The Blues selama 13 tahun (2001-2014), tampil 648 kali, dan meraih 13 gelar/trofi berbagai ajang.
Berposisi gelandang serang, Lampard seringkali mencetak gol-gol spektakular melalui tembakan dari luar kotak penalti. Dia membantu Chelsea meraih tiga trofi EPL, empat Piala FA, dua trofi Piala Liga, dua gelar Community Shield, dan satu trofi Liga Champions (2012).
Prestasi individu, Lampard meraih penghargaan pemain terbaik versi FWA (Football Writers' Association) tahun 2005. Di tahun sama, dia nyaris dua kali meraih penghargaan pemain terbaik; Ballon d'Or 2005 dan Pemain Terbaik FIFA 2005. Lampard harus puas sebagai runer up lantaran di tahun yang sama, Ronaldinho (Brasil), juga tampil trengginas bersama Barcelona.Â
Prestasi individu lainnya, Lampard menjadi top skor Chelsea sepanjang masa dengan catatan 211 gol. Torehan 177 gol di EPL menempatkan dia di posisi empat pencetak gol terbanyak kompetisi itu. Di atasnya ada Alan Shearer (260), Wayne Rooney (195), dan Andy Cole (187).
Siapa unggul?
Solskjaer dan Lampard sudah pensiun sebagai pemain profesional. Kini keduanya sama-sama berkarier sebagai pelatih/manager.
Solskjaer lebih dulu menekuni profesi ini. Jam terbang sebagai juru taktik lebih banyak dibandingkan Lampard. Dimulai dari tim reserve United, Molde, Cardiff City, kembali ke Molde, dan sekarang sebagai manager tetap United.
Tiga tahun (2011-2014) menukangi mantan klubnya, Molde FK, Solkjaer sukses mempersembahkan juara Liga Utama Norwegia (Tippeligaen) dua musim berturut-turut, serta satu trofi Norwegian Football Cup 2013.Â
Tahun 2014 dipercaya menukangi Cardiff City di EPL. Dia gagal mempertahankan klub ini di kasta teratas Liga Inggris. The Bluebirds degradasi. Solkjaer angkat koper ke Molde (lagi).
Desember tahun lalu, setelah memecat Morinho, United meminjam Solkjaer dari Molde. Diposisikan sebagai manager interim hingga akhir musim. Wakil CEO MU, Ed Woodward sedianya cuma menambal kekosongan manager sembari bernegosiasi dengan Zinedine Zidane. Pelatih yang belakangan kembali ke Real Madrid itu, menolak tawaran Woodward.Â