Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Duet Fadli-Fahri Sangat Penting bagi Jokowi-JK

8 November 2014   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 3195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*) Ruhut Sitompul Masih Cocok Jadi Bemper

[caption id="attachment_333968" align="aligncenter" width="536" caption="Fahri Hamzah dan Fadli Zon (Sumber: merdeka.com)"][/caption]

PUBLIC enemy? Maksud saya, apakah dua Wakil Ketua DPR kita, Fadli Zon (Gerindra) dan Fahri Hamzah (PKS) sudah ‘berhasil’ jadi musuh publik karena komentar-komentar pedas mereka terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla? Tampaknya iya, jika mengamati komentar-komentar di media sosial dan kolom komentar berita terkait program dan aksi presiden dan para pembantunya.

Sementara politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, meski partainya tidak kompak dengan PDIP, masih cocok sebagai bumper-nya presiden di parlemen, sebagaimana dia lakukan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih berkuasa.

Di mata publik, Duet Fadli-Fahri– kita sebut keduanya dengan “Duet FF” – terlihat seperti emak-emak cerewet yang selalu nyinyir terhadap apa saja yang dikerjakan pemerintahan Jokowi-JK. Rencana pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dikritik keras, menteri blusukan dikritik, tiga Kartu Sakti Jokowi-JK dikritik, dan banyak lagi kritikan pedas terlontar dari mulut dari duet maut jebolan Koalisi Merah Putih itu dari ‘puncak’ Senayan. Komentar Duet FF selalu mendapat ‘serangan’ balik dari penikmat berita.

Berikut beberapa kritik Duet FF terhadap Jokowi and the gank serta satu komentar pemcaca pilihan saya :D pada berita terkait.

Soal Pemangkasan Subsidi BBM

Fadli: “Asumsi harga BBM di APBN kita sekarang itu 105 dollar AS per barel, sementara harga minyak dunia itu hanya 82 dollar AS per barel (turun dari 90 dollarAS per barel). Harusnya turun dong, kenapa malah naik?” ujar Fadli di Gedung DPR Senayan, Senin (3/11/2014). (kompas.com)

Komentar Pembaca: DeAjust, “Jokowi ngomongin mengurangi subsidi, zonk ngomong harga minyak dunia yg tdk relevan krn fluktuasi harga minyak dunia tdk berimbas dgn kesejahteraan rakyat. ketinggian lu ngomong.”

Fahri: “Kami mengusulkan ada kehati-hatian tingkat tinggi mencabut subsidi. Efek langsungnya kepada masyarakat agak seram,” kata Fahri di Gedung DPR Senaya, Senin (3/11/2014). Menurutnya, kenaikan harga BBM akan berdampak naiknya seluruh harga kebutuhan pokok. Dia khawatir kompensasi yang sebagai bantalan yang disiapkan Jokowi tidak tepat sasaran dan rakyat miskin makin menderita. (Tribunnnews).

Komentar Pembaca: Isen Omah, “Usulan fahri bagus, tiga kartu itu blm cukup, msh diperlukan bbrp kartu lagi utk rakyat miskin dan menjelang miskin krn efek kenaikan harga bbm. Apalagi kalo dibanding fasilitas2 yg ditrima anggota dewan, yg diberikan kpd si miskin khususnya,rakyat umumnya terlalu kecil. Anggota dewan itu, buang sampah saja (lihat di kompleks dpr xbata), bungkus plastik sampahnya saja dibelikan negara lho....”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun