Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HUT Kemerdekaan Hanyalah Sebuah Seremonial ??

21 Juli 2024   21:25 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:06 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Kegembiraan yang timbul tatkala rombongan Long-March tiba di Jawa-Barat, mendadak ternoda akibat sebuah pengkhianatan. 

     Semula, pasukan Siliwangi tak mengira bahwa mereka akan ditusuk dari belakang. Pasukan yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo yang mendeklarasikan kelompok mereka sebagai NII/DI dan emoh disuruh hijrah ke Yogyakarta, telah berpura-pura bermuka manis saat menerima para tentara Siliwangi setibanya di wilayah Jawa-Barat. 

     Sebagian TNI diserang langsung oleh  pasukan NII/DI, banyak dari mereka tewas secara mengenaskan akibat diserang secara mendadak. 

     Sebagian lagi dari mereka ( NII/DI) berpura melayani dengan menyediakan tempat bermalam dan makanan, ternyata makanan itu sudah dicampur oleh     "sesuatu " yang membuat para pasukan terlelap. Dan kemudiaan mereka dihabisi dengan mudah. 

     Kembalinya  para pejuang ( pasukan Siliwangi  )  ke Jawa-Barat disambut hangat oleh para penduduk. 

 Kilas Balik

       Pertanyaannya : apa kesimpulan yang bisa ditarik, sesudah menghayati secuplik kisah heroik penuh derita dan air mata ini. 

     Bagaimana kita mampu menyikapi dan menghargai Long-March  tersebut, ketika berbagai tindakan hina telah mencederai pengorbanan para pahlawan kita. 

     Tanpa malu, selama ini kita secara sengaja melakukan KORUPSI, melanggar etik konstitusional, politik - transaksional, politik dinasty, terduga koruptor boleh diangkat sebagai pejabat. 

     Tanpa malu, menggunakan secara serampangan uang Negara untuk pencitraan pribadi, menggandakan hutang bukan buat kepentingan rakyat. Mencoba menghidupkan kembali yang di telah di hapus ( DPA  ) untuk kepentingan pribadi. 

Dari berbagai sumber/ Kompas.com/detik/dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun