Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HUT Kemerdekaan Hanyalah Sebuah Seremonial ??

21 Juli 2024   21:25 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Sedikit lagi, hari Kemerdekaan akan menjelang. Seperti biasa, Indonesia akan terlihat sibuk. Umbul-umbul plus pernak-pernik atau baliho dan semacamnya akan menghias ditepi-tepi jalan. Bendera merah-Putih pun akan berkibar di setiap rumah. 

     Tak ketinggalan pula, para netizen akan memenuhi sosial media dengan postingan corak berita aneka ragam yang pasti nya soal HUT kemerdekaan ini. Begitu pula siaran TV swasta dan Radio yang biasanya mengulas lebih dalam, terutama  pada tampilan kisah pra dan pasca  kemerdekaan atau lainnya. 

     Momen ini akan bertambah meriah, saat berbagai acara hiburan yang berhadiah ala kadarnya turut hadir. Lomba marathon sekelas amatiran atau antar RT, bisa juga tarik tambang, balap karung, makan krupuk dsb. 

     Para pejabat seperti Presiden dan para menteri akan memenuhi istana tepat di hari kemerdekaan, begitu pula para pejabat di seluruh Indonesia akan berbuat hal yang serupa. 

     Tetapi, dibalik semua kemeriahan itu.  mungkin belum banyak yang sadar, bahwa setelah Proklamasi kemerdekaan, secara de fakto Indonesia belum merdeka seutuhnya. 

     Dengan tidak mengecilkan  kisah patriotik lain di masa Revolusi yang pastinya tak kalah heroiknya.  Untuk tidak melupakan berapa sakit dan deritanya Bangsa ini berjuang untuk menghirup udara kemerdekaan. 

     Disini, akan dicuplik sepenggal kisah perjuangan yang penuh pengorbanan dari tentara Siliwangi berikut keluarga mereka dalam berkontribusi pada kemerdekaan Tanah Air. 

     Dimana, kita akan meresapi dan menghayati bagaimana kerasnya perjuangan Bangsa Indonesia, dalam menggapai kebebasan setelah sekian ratus terjajah dan tertindas. 

     Perjanjian Renville ( 8 Desember 1947-17 Januari 1948 ) mengharuskan Tentara RI meninggalkan wilayah Belanda ( Jawa Barat, Jawa Timur, serta diharuskan segera pindah lokasi dari Jawa-Barat ke Yogyakarta.

      Sebagian melalui perjalanan laut dengan kapal, dikisahkan kapal itu sedemikian kotornya hingga menyebabkan ada tentara yang sakit. Sebagian lagi menggunakan mobil dan kereta api. Perpindahan pasukan dari wilayah Jawa Barat ke Yogyakarta ini dikenal dan disebut sebagai " Hijrah ".

Long-March tentara Siliwangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun