Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekelumit Catatan Pribadi Saat 27 Juli 1996

4 Juli 2021   15:15 Diperbarui: 4 Juli 2021   15:20 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika langkah saya tiba didepan kantor PLN. Terdengar riuh ramai disertai masa yang berlarian berbalik arah. 

Ripanya, sebelum masa aksi mencapai Markas Kostrad, mereka telah dihadang secara agresif oleh ratusan aparat Bersenjata sebatang rotan besar. Dengan brutal mereka memukuli peserta aksi, baik wanita maupun pria. 

Saya yang menyelamatkan diri melompat dan bersembunyi disebuah gardu keamanan ( gedung Pramuka?), sempat menyaksikan para penumpang aksi demo yang disabeti rotan oleh para petugas. Seorang gadis muda saya lihat menjerit-jerit histeris dibangku depan mobil berkain terpal itu. 

27 Juli 1996, sekira pukul tujuh saya menerima kabar bahwa telah terjadi penyerang di kantor PDIP. Kami, sebagai simpatisan mimbar bebas segera  berlarian untuk melihat apa yang sebenarnya tengah berlangsung. 

Saya bergabung dengan beberapa kawan, tetapi tak mau ambil risiko untuk mendekati lokasi, karena riuhnya suara yang timbul dari penyerangan itu bisa terdengar dari radius puluhan meter. 

Keramaian hanya terjadi disekitar kantor PDIP. Sedang jalan-jalan di sekitarnya masih terlihat seperti kondusif ( jl surabaya, mangunsarkoro) belum terlihat adanya aparat. 

Kami masih berdiam tak berapa jauh dari tempat kerusuhan itu. Situasi jalan Surabaya dan mangun sarkoro masih terlihat aman. 

Saat itulah kami mendapat informasi, bahwa ada sekira tujuh orang yang terluka dan berada di rumah belakang kantor PDIP. Mereka berhasil melompat kerumah kosong itu untuk menghindar dari penyerangan brutal para penyerang. 

Segera saya mengontak seorang kawan bernama Azis yang memiliki sebuah mobil. Dengan hati-hati dan waspada, kamu memarkir mobil kedalam rumah. 

Beberapa orang terluka dengan bergegas masuk kedalam mobil. Dalam pembicaraan dengan mereka, ternyata sebagian mereka berasal dari luar Ibu Kota (Sumatra, lampung). 

Saat itu, saya yang tak tahu harus kemana mengantar mereka, bertanya dan mendapat jawaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun