Rasanya semua mendadak jadi lega. Resti mengemudikan mobilnya santai kerumah orangtuanya. Keluarganya cukup Demokratis, bisa menghargai keputusan yang dianggap benar.Â
Sepotong wajah yang kerap ditemui di Gym, mendadak muncul dikepalanya. Seorang pria mapan yang terkadang membawa seorang bocah perempuan ke Gym. Anak itu ditinggal ibunya akibat kecelakaan mobil saat berdua dengan pria selingkuhannya.Â
Resti cukup surprise tatkala menjumpai pria itu di Gym yang sama. Belum lepas dari ingatan Resti, bahwa pria itu sempat mencoba mendekatinya saat masa kuliah dulu. Widi sobatnya juga mengenal pria itu dengan baik.Â
Sayangnya Wildan lebih menonjol dan aktif dalam pedekate nya. Yah mungkin saat itu memang bukan jodohnya.Â
Mereka bertiga, Widi, dirinya, serta pria itu senantiasa bergaul dan berkomunikasi saat di Gym. Cuma ada sesuatu yang dijaga Resti yaitu dia adalah wanita yang bersuami.
Baru diingatnya sekarang, pria itu baru ber main di Gym yang sama dua minggu setelah dirinya mencatat keanggotaan barunya.Â
Jangan-jangan skenario ini, Widi yang mengaturnya. Apalagi belum lama ini Widi mengakui bahwa pria itu sebenarnya masih sepupunya.Â
Resti menggaruk kepalanya yang tak gatal, baru saja dia mengajukan sebuah permintaan bercerai,. Dan sekarang malah membayang sesosok calon yang sudah setahun ini berjuang untuk mendapatkanmendapatkannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H