Mohon tunggu...
Effendi Sutanja
Effendi Sutanja Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya Effendi Sutanja, pensiunan, dengan hobby membaca, menulis, jogging, penyair

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(FABEL) Ayam Vs Bebek

7 November 2015   14:51 Diperbarui: 7 November 2015   15:03 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

No. 47 - EFFENDI  SUTANJA

 

 

ALKISAH, dalam sebuah kebun hiduplah seekor ayam dan seekor bebek yang sama

sama kehilangan induk, induk ayam diterkam oleh musang dan induk bebek dilahap

oleh buaya.

 

Semula mereka bersaing dalam mencari nafkah alias makanan di areal kebun terse

but, Sang Ayam merasa kebun itu areal kekuasaannya selalu marah terhadap Sang

Bebek yang kehilangan kolam karena musim kemarau yang panjang dan kolam ter

sebut menjadi kering kerontang.

 

Akibat persaingan tersebut setiap berjumpa (maklum areal kebun yang sempit)ke-

duanya saling berbaku hantam tanpa ada yang mau mengalah. Sang Ayam kehi -

langan bulu-bulunya karena disosor oleh Sang Bebek dan Sang Bebek sendiri ke-

hilangan jambulnya karena dipatok oleh Sang Ayam.

 

Demikian pertengkaran tersebut selalu terjadi sehingga suatu kejadian yang mem

buat mereka menyadari tentang pentingnya hidup bersama dan menghilangkan

perbedaan di antara mereka.

 

Suatu malam yang dingin, Sang Ayam tengah terkantuk-kantuk bertengger di da

han pohon, ketika sepasang mata yang bersinar memperhatikan dan mengendap

endap siap untuk menerkam. Mata seekor musang !

Kebetulan Sang Bebek yang gelisah di bawah pohon karena hari itu dia tidak cu

kup mendapat makanan akibat kekeringan yang makin melanda areal kebun.

Sang Bebek terkejut ketika kepalanya kejatuhan kotoran yang dilepaskan Sang

Musang. Mungkin saking gairah mengincar Sang Ayam tanpa disadari Sang Mu-

sang mengeluarkan "kopi" dari balik perutnya alias be-a-be.

 

Sang Bebek yang merasa terganggu berceloteh dengan lantang : Kwek, Kwek

Kwek dan mengejutkan Sang Ayam dari tidur nyenyaknya, Kok, Kok, Peletok,

Peletok, dan serta merta Sang Ayam sadar bahwa dirinya menjadi incaran Sang

Musang. Segera dia terbang menjauh, demikian pula Sang Bebek yang dengan

cepat berlari dari bawah pohon tersebut. Dan keduanya selamat dari mara ba -

haya terkaman Sang Musang.

 

Ketika hari mulai terang dan Sang Ayam berkokok menyambut matahari pagi

Sang Bebek pun mengibas-ibaskan sayapnya, kedua binatang ini menyadari

bahwa semalam tanpa sengaja mereka saling membantu untuk terhindar da

ri ancaman maut yang menghadang.

 

Sejak saat itu keduanya berteman, Sang Ayam membagi butiran-butiran ma

kanan dari bunga-bunga hutan dan ketika musim penghujan tiba Sang Bebek

pun membagi cacing untuk Sang Ayam, yang dicari dari dasar kolam yang 

mulai berair.

Demikian pun ketika kebakaran hutan akibat ulah manusia merembet ke ke

bun tempat mereka bermukim, keduanya saling membantu karena Sang Be

bek mahir berenang dan mengambil air untuk membasahi Sang Ayam agar

terhindar dari bahaya asap alias ispa dan panasnya api.

 

Semoga kisah sederhana ini menyentuh manusia yang selalu saling berten

tangan akibat perbedaan padahal tanah yang dipijaknya sama.

 

 

Untuk membaca karya peserta lain, silakan menuju Akun Fiksiana Community

(http://www.kompasiana.com/androgini) 

Dan silakan bergabung di group FB Fiksiana Community

(http://www.facebook.com/groups/175201439229892)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun