Mohon tunggu...
eddy ba'asyir
eddy ba'asyir Mohon Tunggu... -

married

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi : "masa saya harus di solo terus"

18 September 2012   11:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya pun mulai menyadari ternyata jokowi hanyalah sosok manusia biasa .

Lanjut ke sesi tanya jawab cawagub .

Pertanyaan nara ke ahok , setipe dgn pertanyaan foke ke jokowi.

Dalam sesi ini saya terkejut pada 2 pernyataan Ahok . Pertama "masalahnya di jakarta ga ada yg becus pemainnya" (dia cuma warga negara keturunan ) . Sangat berani untuk seorang ahok . Apakah ini untuk mengalihkan blunder jokowi ? Apakah ahok sdh terpengaruh gaya foke juga ? Atau saat jokowi blunder , ahok jd nekat dan nothing to lose ?

Kedua" bisnis triliunan dikelola dgn manajemen warteg " . Saya pikir ini hanya akan berkonotasi negatif , jika kita hanya memperhatikan kata WARTEG , tanpa menurutsertakan kata MANAJEMEN . Jika ahok mengatakan "koridor busway kok seperti warteg" , inilah yg bisa disebut melecehkan.

Sesi terakhir , saat diminta utk saling memuji . Skali lg saya terkejut , jokowi lg2 mengikuti gaya foke, bukan mengeluarkan pernyataan positif , tp malah balas menyindir .

Selesai menonton , penilaian saya terhadap jokowi jd berubah .

Ternyata Jokowi hanyalah manusia biasa, yg bisa marah juga , yg punya keinginan utk meningkatkan karirnya , bisa membalas juga klau terlalu disakiti . Tapi kalau rakyat solo saja ikhlas bahkan mendukung kariernya , knp kita org jakarta harus kesal ?

Bukankah ambisi jokowi juga disertai profesionalisme, krn ambisinya, solo bisa ikut maju bersama dirinya . Krn ambisinya nama solo semakin harum, seorang solo sdh berhasil menang di putaran pertama pilkada dki.

Jadi apa salahnya jokowi ingin meningkatkan karier , andaikata dia memang punya kapabilitas , andaikata jakarta bisa maju bersamanya , andaikata dia bisa tetap konsisten (seperti 7 tahun yg dia lakukan di solo) , knp tidak ?? Kalau bisa jadi jendral , knp harus jd kopral ? Bayangkan jika sudirman tdk punya ambisi dan keberanian, mungkin dia tdk akan jd jendral besar sudirman , dia hanya akan jadi sudirman , jika begitu ,apa yg negara ini dapatkan ??

Masalah jokowi bisa membalas , dipikir2 baguslah . Jika jokowi bisa menentang ketidakadilan pada dirinya , ada kemungkinan dia bisa membalas ketidakadilan pada rakyatnya . Saya tidak perduli jika jokowi ingin meningkatkan karir , asal dia turut membawa kita semua bersama dalam peningkatan karirnya . Andai satu waktu karena ambisinya ,jokowi maju sbg RI 1 , knp tidak ??? Asal dia turut meningkatkan kehidupan negara ini berbanding lurus dgn karirnya , knp ? Masalah buat kita ??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun