''Alhamdulillah hasilnya sudah terlihat dan sekarang kita sudah tidak tahu lagi harga beras di pasaran karena tidak pernah membeli beras lagi. Pertama tanam kita mendapatkan bibit 5 Kg yang kemudian dikembangkan dan menghasilkan menjadi 1 ton 300,''ungkap Sofyan.
Setelah berhasil dikembangkan, kemudian barulah ada bantuan dari Pemda untuk bibitnya dan peralatan lainnya dan memang yang menjadi kendala saat ini adalah untuk mesin giling yang mana setiap panen mereka harus melakukan penggilingan padi di Pugul, Kecamatan Riausilip dengan jarak yang cukup jauh.
''Dalam satu kali panen, kami bisa untuk makan satu tahun dalam satu keluarga. Hasil panen ini ada kita bagi kepada teman dan juga dijual untuk modal pupuk dan lainnya. Selain ini juga, kita mendapat bantuan sapi dari Pemda Bangka dan kita kelola yang mana sekarang sudah bertambah,''jelas Pria 4 anak ini. (Eddo Richardo/Humas Pemda Bangka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H