Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabupaten Bangka Punya Potensi Lahan Sawah 4.410 Hektar

7 September 2017   14:01 Diperbarui: 7 September 2017   14:05 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asisten Perekoomian dan Pembangunan melakukan penanaman padi. (foto. Edo)

MERAWANG-Lahan pertanian di Desa Kimak Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung siap ditanami Padi yang diharapkan bisa menunjang sektor pertanian di Kabupaten Bangka dan ketersediaan pangan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Marwan Zahfari, yang mewakili Bupati Bangka dalam sambutannya mengatakan, pembangunan pertanian memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan nasional yang menjadi sektor andalan perekonomian. Di Kabupaten Bangka yang mempunyai luas wilayah 295.064 Hektar mempunyai lahan pertanian sekitar 112.284 Ha dengan potensi lahan sawah 4.410 Hektar. Lahan sawah yang telah tercetak pada tahun 2016 seluas 2.200 Hektar termasuk di Desa Kimak seluas 311 Hektar.

"Dengan potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian seharusnya para petani harus berperan aktif dalam usaha memanfaatkan penyediaan pangan khususnya padi,"ujar Marwan.

Areal persawahan di Desa Kimak. (Foto. Edo)
Areal persawahan di Desa Kimak. (Foto. Edo)
Lahan Pertanian Sawah di Kimak (Dok. Humas Pemkab Bangka)
Lahan Pertanian Sawah di Kimak (Dok. Humas Pemkab Bangka)
Dikatakan Marwan lagi, kedepannya sektor pertanian harus menjadi sektor ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif dan menjadi contributor utama sekaligus prime mover dalam perekonomian di Kabupaten Bangka sesuai dengan visi "Bangka Bermartabat" Mewujudkan Pertanian Yang Tangguh akan ditempuh dengan 4 langkah pokok yakni, peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya, pengamanan ketahann pangan, peningkatan produktivitas, produksi dan data saing produk pertanian, pemanfaatkan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produk pangan.

Pada tahun 2017 Pemkab Bangka telah berupaya secara serius dengan mengaloikasi kegiatan- kegiatan melalui penyediaan benih padi unggul untuk padi sawah dengan dukungan sarana prasarana pertanian untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Di tahun yang sama pula, pemerintah juga mengalokasi dana kegiatan melalui upaya khusus untuk padi yang didukung oleh dana APBD dan APBN melalui penyediaan benih dan saprodi serta swadaya petani.

Namun dalam meningkatkan produksi padi tersebut harus juga dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab peranan petani sebagai subjek pembangunan pertanian sangat besar.

"Penyuluhan dan pembinaan terus menerus perlu dilakukan. Sampai akhirnya berani meninggalkan cara - cara lama atau tradisional dan kemudian beralih kepada penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai budidaya tanaman padi dengan teknologi yang lebih maju, penggunaan benih unggul dan lainnya,''ujar Marwan Zahfari.

Asisten Perekoomian dan Pembangunan melakukan penanaman padi. (foto. Edo)
Asisten Perekoomian dan Pembangunan melakukan penanaman padi. (foto. Edo)
Sementara itu, Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fattah, M.Si. mengatakan penanaman padi di Desa Kimak ini merupakan rangkian agenda bersama dari program nasional Upaya Khusus peningkatan produksi padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017.

Diharapkan melalui acara ini bisa mendorong petani di daerah lainnya di provinsi Babel untuk memulai mempersiapkan kembali lahan pertanamannya sehingga pemanfaatan lahan pertanian khususnya untuk komoditas padi dapat dioptimalkan dan dapat meningakatkan indeks pertanamanan menjadi IP 200.

Untuk memenuhi target produksi nasional sebesar 73.40 juta ton maka setiap provinsi telah ditargetkan besaran capaiannya. kontribusi provinsi kepulauan Bangka Belitung terhadap capaian produksi pada 2017 ini sebesar 39.929 ton gabah kering giling atau setara beras 25.051 ton dengan kenaikan produksi sebesar 12,83% dari tahun 2016 yang hanya mencapai 35.388 ton GKG.

Bibit padi Gogo Ranca yang ditanam di Areal Persawahan Kimak. (Dok. Humas Pemkab Bangka)
Bibit padi Gogo Ranca yang ditanam di Areal Persawahan Kimak. (Dok. Humas Pemkab Bangka)
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman mengatakan, di Kabupaten Bangka ada sawah seluas 2.983 ha. Jumlah sawah tersebut terdiri sawah existing (yang telah ada) seluas 783 ha, sawah baru 2.200 Ha. Pada tahun 2016 pun kembali dilakukan cetak sawah maupun penanaman yang terealisasi untuk penanamannya pada areal sawah sebanyak 2000 ha.

"Tidak semua bisa ditanam terkait hujan tinggi, dan sawah baru terkendala pembuangan air dan sebagainya, sehingga banyak terendam. Ada 1916 ha dari 2200 ha sawah baru ditanam tahun 2017. Di Kecamatan Merawang terdapat 2 lokasi sawah, di Desa Kimak ada sawah lama dan sawah baru seluas 311 ha dan untuk sawah baru lebih dari 200 ha," jelas Kemas Arfani Rahman.

Di Kecamatan Merawang terdapat pula lahan sawah di Desa Balun Ijuk seluas 199 ha yang sekarang sedang dilakukan penanaman. Kabupaten Bangka berkomitmen bersama para pelaksana pertanian, penyuluh pertanian untuk melakukan mulai tanam pada awal September dan ditargetkan selesai sampai Oktober.

"Kita menggerakkan secara berturut-turut, di Desa Kimak terealisasi 7 ha, siap tanam minggu ini 19 ha sampai September 60 ha dan 311 ha akan diupayakan terealisasi penuh. Bersama Gapoktan juga dilakukan perbaikan irigasi sawah dan membangun irigasi baru," tukasnya.

Suasana penanaman padi di Desa Kimak. (Foto. Edo)
Suasana penanaman padi di Desa Kimak. (Foto. Edo)
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Babel, Toni Batubara, Camat Merawang, Kusyono Aditama, Kades Kimak, perwakilan Danrem Babel, Polda Babel, Polres Bangka, tokoh agama, tokoh masyarakat, Gapoktan dan masyarakat setempat. (Edo/Humas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun