Driving Modes dan Exercise
Sebagai manusia, ada 2 hal yang selalu menjadi karakter kita:
- Kondisi fisik kita tidak selalu sama, terkadang kita kuat, terkadang kita lemah.
- Manusia selalu ingin lebih. Lebih kuat, lebih tahan nafas dan sebagainya.
Karena kedua faktor diatas, untuk itulah kami perkenalkan dibawah ini 6 driving modes yang bisa dipergunakan untuk menyesuaikan kondisi tubuh pada saat mengayuh, maupun untuk exercise guna meningkatkan potensi speed dan kekuatan kayuh.
6 Driving Modes
- Low Mode/Cruize Mode .Mode ini, adalah bersepeda dengan menggunakan speed dan torque dibawah nilai standard kita. Kalau anda ingin merasakan mode ini di gym, silahkan mengayuh sambil nonton TV, maka anda akan merasakan santai dan pengukur denyut juga tidak jauh naik dari nilai denyut normal. Mode ini biasa dipergunakan dalam kondisi: · Baru memulai lagi bersepeda lagi · Bersepeda pada kondisi yang tidak fit · Dalam suatu perjalanan panjang (biasanya saya pergunakan mode ini pada tahap awal pada waktu menjelajah) · Bulan Puasa · Sebagai bentuk pemanasan pada saat bersepeda · Atau kita hanya sekedar ingin santai pada saat bersepeda. Sebagai perbandingan pada saat saya menggunaan modes ini maka dari salonsa ke plant site akan saya tempuh dalam 47-50 menit
- Standard Mode inilah yang saya jelaskan sebelumnya, dimana kita bersepeda pada standard RPM dan torque kita. Dengan menggunakan modes ini, anda dijamin akan berkeringat sampai ke kantor, tetapi tidak sampai kehabisan nafas maupun merasakan sakit pada otot betis dan paha. Nilai standard RPM dan speed akan berubah dari waktu ke waktu sesuai denga kebugaran tubuh yang bertambah dari menggunakan sepeda secara rutin. Yang jelas tolak ukur pada mode ini adalah keringat, tetapi tidak ngos-ngosan maupun sakit betis dan paha setelah bersepeda.Sebagai perbandingan pada saat saya menggunaan modes ini maka dari salonsa ke plant site akan saya tempuh dalam 43-45 menit
- High Torque Mode .No pain no gain, mungkin inilah semboyan yang paling banyak di pergunakan bagi para penggemar olahraga dan menggambarkan penggunaan modes ini. Pada modes ini, maka kita akan menggunakan torque yang lebih tinggi dengan speed yang konstan, ini bisa di pergunakan pada saat pendakian dengan menggunakan gear satu tingkat lebih tinggi dari yang biasa kita pergunakan tetapi dengan menjaga speed yang konstan. Sudah pasti pada saat menggunakan modes ini maka otot betis dan paha akan dipaksa dan mengakibatkan rasa sakit. Bagi kita yang ingin menambah kekuatan paha dan betis, maka saya sarankan untuk menggunakan modes ini diantara rutinitas bersepeda kita sekalian untuk mengusir kejenuhan dalam bersepeda secara rutin. Mengingat efek yang ditimbulkan, saya biasa menggunakan modes ini pada hari rabu dan jum’at agar bisa beristirahat diantaranya. Sebagai perbandingan pada saat saya menggunaan modes ini maka dari salonsa ke plant site akan saya tempuh dalam 38 – 40 menit
- High Speed Mode. Modes ini kebailkan dari mode diatas, dimana pada modes ini kita akan menggunakan speed yang lebih tinggi dengan torque yang konstan, ini bisa di pergunakan pada saat jalan lurus maupun pendakian dengan menggayuh pedal lebih cepat pada torque standard. Pada mode ini, yang dilatih adalah kekuatan nafas, maka saya sarankan dipergunakan hanya pada saat sudah mendekati tujuan atau kalau lagi dipertengahan dipergunaan hanya sebentar jangan sampai nafas habis dan terpaksa berhenti. Sebagai perbandingan pada saat saya menggunaan modes ini maka dari salonsa ke plant site akan saya tempuh dalam 40 – 43 menit.(ini disebabkan kontur jalan yang mendaki sehingga High torque mode akan lebih cepat sampai)
- Variatif Mode .Mode ini bisa disebut juga mode gado-gado, tapi dasarnya sebenarnya adalah standard mode. Dimana tujuan akhir dari mode ini adalah tetap sampai ditujuan tampa ngos-ngosan maupun pegal paha dan betis. Pada mode ini semua mode diatas dipergunakan bergantian dalam takaran yang tidak berlebihan. Misalnya pada saat menggunakan high torque mode, digunakan hanya sampai betis sedikit pegal dan bisanya di barengi dengan low mode untuk sekedar istirahat tampa berhenti. Mode ini saya pergunakan pada saat mencoba mengenal karakteristik jalanan atau biasanya pada saat menjelajah di pergunakan setelah 30 menit. Pada saat menggunakan modes ini waktu yang dicapai hampir sama dengan menggunakan standard modes.
- Sport Mode Pada modes ini, kita betul betul mengunakan speed dan torque yang lebih. Tapi untuk melakukan modes ini saran saya kita perhatikan betul 4 hal dibahwa ini: · Kenali betul medan yang akan kita tempuh, sehingga kita bisa mengatur kekuatan kita karena intinya adalah kita tidak ingin berhenti ditengah jalan. · Lakukan ini setelah anda bersepeda secara rutin tidak berhenti selama 4 bulan, sehingga betul-betul anda sudah dalam kondisi fit. · Lakukan menjelang week end, sehingga anda bisa beristirahat · Jangan lakukan ini apabila anda mengidap penyakit jantung atau penyakit yang bisa muncul akibat dari aktivitas berlebih. Sebagai perbandingan pada saat saya menggunaan modes ini maka dari salonsa ke plant site akan saya tempuh dalam 35-37 menit. Mudah-mudahan dengan penjelasan ini, kita bisa merasa yakin untuk bersepeda secara rutin tampa perlu merasa risau dengan kondisi badan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H