[caption id="attachment_171009" align="aligncenter" width="300" caption="matan imrithi"][/caption] Sebelumnya bagi yang muslim tentunya mempunyai kegiatan keislaman rutin berupa pengajian. Misalkan pengajian rutin tiap hari, atau tiap pekan, atau tiap bulan atau bahkan tiap tahun.. Ada juga kegiatan keislaman berupa pengajian yang tidak rutin seperti peringatan atau yang sifatnya insidental seperti pesantren kilat, tabligh akbar dan bedah buku  atau hanya mendengar di radio atau sebagai pemirsa di sebuah pengajian di TV.. Yah begitulah sebagai seorang muslim selain jasmani kita beri makan dan minum dengan makanan dan minuman maka ruhani kita juga perlu diberi makan berupa siraman ruhani, pengajian sehingga bisa seimbang kehidupan kita.. Dan dalam pengajian rutin banyak sekali metode yang disampaikan, baik berupa ceramah agama sehingga kita tinggal mencatat atau hanya sekadar mendengarkan pemateri menyampaikan ceramahnya. Ada juga yang hanya baca alqur'an atau baca surat yasin bersama-sama (yasinan), atau dzikir bersama-sama (tahlilan atau dzikir berjamaah).. Ada juga pengajian yang berbentuk dialog atau diskusi lain berupa liqo yang dibimbing oleh murabbi yang ini pernah saya ikuti pertama kali waktu SMA karena dan berlanjut ketika awal kuliah.. Bentuk lainnya adalah pengajian berupa kajian kitab, dan ini lah yang sekarang saya lebih saya tekankan untuk rutin saya ikuti.. Memang pengajian kitab mungkin dulunya didominasi oleh kalangan pesantren salafiyah (pesantren tradisional) karena membutuhkan kemampuan bahasa arab seperti nahwu dan sharaf yang cukup. Karena kajian kitab tentu rujukannya berupa kitab arab gundul (tulisan arab yang tidak berharakat) yang dulu seringnya kitabnya  tercetak di atas kertas-kertas kuning sehingga disebut KITAB KUNING.. Namun sekarang kalangan masyarakat umum juga banyak yang mengikuti kajian kitab gundul ini. Tentunya ini memacu mereka untuk belajar bahasa arab. [caption id="attachment_171012" align="aligncenter" width="300" caption="syarah bulughul maram"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H