Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jangan Panggil Aku Burung Malam

23 Februari 2020   18:35 Diperbarui: 23 Februari 2020   18:33 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hei.... Jangan lari! Teriak kelalawar sambil terbang mengikuti para kumbang.

"Jangan makan kami!" Teriak para kumbang serentak.

"Aku tidak bisa makan kumbang. Aku makan buah buahan!" Kelalawar berteriak sambil tertawa.

Melihat kelalawar tertawa, para kumbang menghentikan larinya. Mereka terdiam kebingungan.

"Apanya yang lucu?" Teriak seekor kumbang.

"Pembicaraan kalian!" Kelalawar masih saja tertawa kesenangan.

Para kumbang semakin bertambah heran. Heran melihat kelalawar tadi tertawa. Tapi mereka jadi tidak takut lagi. Mereka merasa aman. Sebab mereka tahu kelalawar tak suka makan kumbang.

"Mengapa kalian menyebutku burung malam?" Kelalawar bertanya kesal.

"Karena kamu bisa terbang sama seperti burung."

"Bukankah bentukku berbeda dengan burung? Kalian lihat tubuhku tidak berbulu. Tubuhku ditutupi rambut halus."

"Makanya kami heran. Mengapa kamu berbeda dengan burung. Padahal kamu bisa terbang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun