Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Mengingat Konsep Ilmu Pengetahuan Melalui Belajar Bermain Peran

28 Januari 2020   22:06 Diperbarui: 29 Januari 2020   03:52 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: siswa membentuk formasi piramida makanan dan yang lainnya menggambarkan bentuk Piramida beserta komponen di setiap tingkatannya

Dokpri: formasi jaring makanan
Dokpri: formasi jaring makanan
Dokpri: formasi jaring makanan
Dokpri: formasi jaring makanan
Sedang siswa yang tidak terpilih saya minta mengamati pola yang dibentuk temannya. Lalu bersama sama memberikan judul yang sesuai untuk pola interaksi tersebut. Misalnya, rantai makanan ekosistem Padang rumput atau jaring makanan ekosistem sawah. Kemudian menggambarkannya di buku masing masing.

Dokpri: siswa yang terpilih maju membentuk formasi pola interaksi dan yang tidak terpilih menggambarkan diagram pola interaksi di buku masing masing
Dokpri: siswa yang terpilih maju membentuk formasi pola interaksi dan yang tidak terpilih menggambarkan diagram pola interaksi di buku masing masing
Setelah semua siswa mendapat giliran terpilih secara acak, maka materi saya lanjutkan pada konsep berikutnya tentang perpindahan energi dari produsen ke konsumen sesuai dengan tingkatan peranannya.

Setiap peristiwa makan memakan itu, selalu ada pemindahan energi dari yang dimakan ke yang memakannya. Pemindahan energi ini tidak berjalan sempurna. Karena sebagian energi tadi akan dirubah menjadi energi panas di dalam tubuh masing masing. Sehingga tingkatan energi dari level awal sampai tertinggi semakin berkurang. Jika kita gambarkan, akan berbentuk seperti Piramida. Mengecil di puncaknya.

Setelah mereka memahami konsep Piramida makanan ini, saya minta pada setiap anak untuk berkumpul sesuai peranannya di dalam ekosistem. Apakah sebagai produsen, konsumen 1, 2, 3 dan seterusnya. Lalu saya minta mereka berbaris membentuk tingkatan perpindahan energi. Tak perlu waktu lama, dengan sedikit pengaturan dari saya, mereka bisa melakukannya.

Dokpri: siswa membentuk formasi piramida makanan dan yang lainnya menggambarkan bentuk Piramida beserta komponen di setiap tingkatannya
Dokpri: siswa membentuk formasi piramida makanan dan yang lainnya menggambarkan bentuk Piramida beserta komponen di setiap tingkatannya
Lalu saya minta dua orang siswa yang tidak berperan sebagai konsumen atau pun produsen untuk menggambarkannya. Setelah selesai, saya minta kedua orang siswa ini memperlihatkan gambar Piramida makanan tadi kepada teman temannya. Agar teman temannya pun mengetahui konsep Piramida makanan yang benar.

Dokpri: siswa yang tak ikut membentuk formasi Piramida makanan menggambarkan bentuk Piramida beserta komponen yang ada di setiap tingkatannya
Dokpri: siswa yang tak ikut membentuk formasi Piramida makanan menggambarkan bentuk Piramida beserta komponen yang ada di setiap tingkatannya
Akhirnya waktu belajar yang dijadwal 3 jam pelajaran ini terlewati tanpa terasa. Sebelum saya mengakhiri kegiatan belajar, selalu saya minta mereka untuk menyimpulkan apa yang sudah mereka dapatkan melalui pembelajaran kali ini.

Dengan sedikit arahan dari saya, mereka dapat menyimpulkan dengan baik tentang pengertian ekosistem, komponen penyusun ekosistem, interaksi yang terjadi di dalam ekosistem, pola interaksinya, rantai makanan, jaring makanan dan Piramida makanan dengan mudah.

Apresiasi selalu saya berikan pada mereka. Tak perlu mahal mahal. Dengan sedikit pujian atas kerja sama mereka dan tepuk tangan bersama sudah cukup membuat mereka bahagia. Dan rasa syukur pun tercurah kepada Tuhan YME atas segala ciptaannya yang luar biasa itu.

Dokpri: ekspresi mereka setelah belajar sambil bermain peran
Dokpri: ekspresi mereka setelah belajar sambil bermain peran
Jadi, melatih siswa untuk mengingat konsep pola interaksi dalam ekosistem dan perpindahan energinya melalui belajar bermain peran memberikan kemudahan belajar dengan cara yang menyenangkan. Dan belajar tanpa terbebani membuat otak lebih mudah menerima dan mengingat informasi yang diterima.

Saya yakin, Pak Mentri Nadiem pun tak melarang kami belajar sambil bermain seperti ini, bukan?

Benuo Taka, 28 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun