Saya tunjuk beberapa anak untuk menyebutkan contoh interaksi antara makhluk hidup dengan benda mati. Jawaban mereka unik unik. Tetapi ada benarnya.
"Ikan berenang."
"Kita bernapas menghirup udara."
"Ibu menjemur baju di bawah sinar matahari."
"Bapak saya bikin rumah pakai batu, tanah sama air, Bu."
Saya tak pernah meminta mereka menyamakan kalimat yang mereka ucapkan dengan di buku. Saya tak suka. Karena kalau seperti itu, sama halnya mereka hanya menghapal, bukan memahami.
Lalu saya minta mereka menyebutkan contoh interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup. Banyak diantara mereka yang antusias menyebutkan manusia makan ikan, tikus dimakan kucing, burung makan jagung dan masih banyak lagi jawaban lain. Asiknya, jawaban mereka benar semua. Rupanya belajar di luar kelas membuat otak mereka fresh semua.
Lalu masuklah saya pada penjelasan tentang pola interaksi yang tercipta diantara makhluk hidup tadi. Saya katakan pada mereka bahwa rantai makanan dan jaring makanan merupakan pola interaksi yang terbentuk dalam hubungan makan dan dimakan. Dimana setiap makhluk hidup memiliki peran masing masing dalam lingkungannya. Ada yang menjadi penyedia makanan (produsen) dan ada pula yang memakan (konsumen).
Konsumen akan bertingkat sesuai jenis makanannya. Ada konsumen 1 yang memakan tumbuhan. Ada konsumen 2 yang dapat makan tumbuhan atau hewan. Dan ada konsumen 3 yang memakan daging dagingan. Dan ada pula bakteri yang menguraikan konsumen puncak yang telah mati hingga terurai menjadi unsur hara. Unsur hara akan menjadi makanan bagi tumbuhan. Begitu seterusnya hingga membentuk rantai yang tak terputus.
Biar lebih seru, saya minta semua siswa mengambil gulungan kertas kecil satu per satu. Di setiap kertas sudah tertulis nama nama hewan, tumbuhan, bakteri dan unsur hara. Kata apa yang mereka dapat, itulah yang dituliskan pada topi Karton tadi. Sedangkan tali diikatkan di pinggang masing masing. Tali ini nantinya berfungsi sebagai penunjuk arah pada saat siswa menyusun formasi membentuk rantai makanan atau pun jaring makanan. Sehingga siapa pun siswa yang saya minta mengamati, akan dapat menggambarkan dengan benar alur makan dan dimakan yang terjadi. Â