"Kamu jahat!" Lala berteriak.
"Kamu yang jahat! Ibumu tak ingin kamu sakit dan keracunan setelah makan daun eucalyptus ini. Makanya kamu disuruh makan Pap dulu." Susi teman Lala membalas teriakan Lala.
"Memangnya daun ini beracun, Sus?"
"Daun eucalyptus banyak mengandung fenol dan terpena sehingga beracun buat tubuh Kita."
"Makan Pap ini supaya apa, Sus?"
"Di dalam Pap ini ada bakteri yang dapat membantu mencerna racun tadi sehingga dapat dipisahkan oleh hati kita."
"Kenapa kita harus makan Pap ini sedangkan Ibu tidak?"
"Kita masih kecil jadi belum bisa menghasilkan bakteri sendiri. Makanya Lala harus makan Pap biar nggak sakit. Seharusnya Lala berterimakasih pada ibumu karena dengan rela mengunyah kotorannya sendiri demi membuat Pap ini. Betapa besarnya pengorbanan ibumu untuk menjaga dan merawatmu agar tak sakit dan mati."
Lala memandangi ibunya dan Pap itu bergantian. Lala mencium Pap itu. Lala pun tersenyum senang.
"Aneh, Pap ini nggak bau."
Lala pun memakan Pap yang sudah dikunyah halus oleh ibunya. Setelah itu, barulah Lala melahap daun eucalyptus dengan senang. Setelah kenyang, Lala mendekati ibunya yang tersenyum bahagia padanya.