Bagi pasangan yang baru menikah, memiliki keturunan adalah impian besar selain memiliki harta. Sebab salah satu tujuan pernikahan adalah menghalalkan dua insan manusia dalam hal melestarikan anak keturunan mereka. Betapa berbahagialah pasangan yang langsung dipercaya untuk mendapatkan amanah keturunan ini.
Begitu pula Luna. Sebagai seorang istri, mengandung dan melahirkan adalah hal termulia yang ingin dia lakukan semata mata demi baktinya pada suaminya, Alan. Hal itu pun telah sukses dia jalanin sampai anak ke tiga lahir di sebuah rumah sakit swasta di kotanya.
Kelahiran normal terlalu menguras tenaganya. Belum lagi usianya yang sudah menginjak 35 tahun tentu membuat kekuatannya sudah jauh berkurang dibanding dulu. Sehingga kondisi Luna agak lemas dari biasanya.
Selesai persalinan, Luna dipindahkan ke ruang rawat. Sedangkan anaknya berada di box bayi tak jauh dari ranjangnya berada. Alan yang sejak tadi di ruang tunggu akhirnya diperbolehkan masuk ke ruang rawat untuk melihat anak dan istrinya.
"Assalamualaikum, cantik...." Alan menyapa sang istri yang masih terlihat kelelahan.
"Waalaikum salam, Pa." Luna menjawab dengan suara pelan.
"Mana anak kita?"
"Di situ." Telunjuk Luna mengarah ke box bayi berwarna biru muda.
Secepatnya Alan mendekati box itu lalu mengangkat anaknya dan menglafazkan adzan di telinga keturunan barunya itu.
Beberapa saat kemudian....
"Pa, kok adzan. Kata dokter anak kita perempuan."
"Apa!?"
Alan kembali melafazkan kalimat qomat di telinga putrinya. Setelah selesai, tanpa menghampiri istrinya yang haus perhatian, Alan langsung keluar kamar perawatan. Luna sangat mengerti mengapa Alan seperti itu. Hal ini sudah biasa bagi dia. Karena ini adalah persalinan putri ketiga baginya. Jenis kelamin yang tak pernah suaminya harapkan.
Sejak kelahiran putri ketiganya itu, perhatian Alan semakin berkurang pada Luna. Pergi pagi pulang larut malam adalah hal yang biasa dia lakukan. Meskipun nafkah jasmani dan rohani masih terpenuhi, namun tak lengkap tanpa kemesraan yang dulu selalu dirasakannya.
Tak ingin kehilangan suami yang sangat dicintainya, Luna pun berkeinginan memiliki keturunan lagi. Dengan harapan akan mendapatkan anak lelaki dambaan suaminya. Tanpa membicarakan dengan suaminya, Luna melakukan program kehamilan sendiri.
"Cin, aku hamil lagi." Kalimat itu yang pernah disampaikannya padaku melalui telpon genggamnya.
"Bukannya kamu baru aja melahirkan. Kok nggak digedein dulu sich, Lun." Dengan terkejut kusampaikan rasa keberatanku. Mengingat putri ketiganya masih dalam masa menyusui.
"Ahhh... nggak apa apa. Aku harap anakku kali ini laki laki. Aku mau menunaikan tugasku sebagai istri. Mumpung masih sempat." Terdengar ucapan tulus itu dari speaker handphoneku. Tak ada yang bisa kukatakan lagi setelah itu. Aku berharap sahabatku bisa bahagia.
Menginjak usia putri ketiganya 1,5 tahun, Luna pun melahirkan anak ke empat melalui operasi Caesar sebab kondisi tubuh yang sudah tak kuat lagi dan bobot bayi yang terlampau besar. Semua berjalan lancar hingga seorang anak laki laki yang gagah terlahir. Betapa senangnya Alan mendapatkan anak laki laki dambaannya.
"Terimakasih cantik. Mama sudah memberi kado terindah buat Papa hari ini. Papa senang sekali. " Bisik Alan ditelinga Luna hari itu.
Luna pun tersenyum meski matanya belum terbuka juga. Aku bahagia melihat peristiwa itu dari pintu kaca ruang rawat inapnya. Namun semua kebahagiaan itu hanya sementara. Karena pendarahan hebat, akhirnya Luna menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan suami tercinta. Tanpa sempat menyusui putranya. Tanpa sempat berbagi kisah bahagia denganku.
Bagi sebagian orang, jenis kelamin pun juga merupakan pilihan. Padahal kita tahu bahwa semua ketentuan hanyalah ada pada Tuhan YME. Manusia hanya bisa berkeinginan. Kita tak pernah bisa memilih mau dilahirkan seperti apa, berjenis kelamin apa, kapan dan dimana.
Merencanakan bisa, namun keputusan hanya ada di tangan yang Maha Kuasa. Dan kini Luna telah menunaikan tugasnya sebagai istri sholeha. Dengan ketulusan dia ikhlas menyisihkan kebahagiaannya demi memberikan kado terindah bagi suami tercinta.
#fiksianacommunity
#kadoterindah FC
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 12 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H