Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Made Wijana, Pelukis Wayang Kaca dari Desa Nagasepaha

12 Oktober 2024   20:37 Diperbarui: 13 Oktober 2024   04:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terpajang di tembok generasi pelukis sebelumnya (Sumber: dok. Pribadi). 

 "Biasanya dimulai dari bagian-bagian yang berwarna terang, baru kemudian ke bagian-bagian dari lukisan yang berwarna gelap. Di sini, kami tak menerapkan gradasi warna karena tak mungkin dilakukan," papar pria ini seraya memegang sebuah lukisan dengan media  genteng kaca.

Lukisan wayang di atas genteng kaca. Unik dan menarik. (Sumber foto: dok. pribadi).
Lukisan wayang di atas genteng kaca. Unik dan menarik. (Sumber foto: dok. pribadi).

Harga Lukisan Wayang Kaca

Berapa harga sebuah lukisan wayang kaca yang dibuat Made Wijana? "Saya tak mematok harga tertentu. Menetapkan besaran harga hanya berdasarkan perkiraan saja. Misalnya, dilihat dari ukuran lukisan, tingkat kerumitan, dan siapa yang membelinya. Kalau sahabat yang membeli, tentu saya tak akan memasang harga tinggi, " paparnya sambil tersenyum.

Karena belum digeluti secara penuh, penghasilan dari melukis belum begitu besar. Tapi, lumayan untuk menutupi kebutuhan keluarga. Ia masih mengandalkan penghasilan dari pekerjaannya sebagai guru PNS.

Namun demikian, Made Wijana bercita-cita, pada suatu saat kelak ia ingin mendirikan sebuah galeri untuk berkarya, menampung, dan memamerkan karyanya sendiri dan karya  pendahulunya yang masih ada sebagai warisan yang tak ternilai harganya.

Selamat berkarya Pak Made. Selamat meneruskan seni lukis dari para leluhur. Semoga galeri yang Pak cita-citakan bisa terwujud.

(I Ketut Suweca, 12 Oktober 2024).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun