Keenam, mengasah kemampuan menulis.
Para penulis di kompasiana tidak selalu mereka yang sudah piawai menuangkan gagasannya. Banyak diantaranya -- seperti saya, masih terus belajar bagaimana cara menuangkan gagasan ke dalam sebuah artikel agar menarik dan bermanfaat bagi pembaca.
Oleh karena itu, jangan khawatir jika kompasianer ada yang merasa belum pandai menulis. Mari menulis dan terus menulis sebagai cara untuk mengasah kemampuan.
Pada dasarnya menulis adalah sebuah keterampilan. Karena merupakan sebuah keterampilan, maka kemampuan tersebut bisa dipelajari, bisa diasah dan dipertajam, sehingga menjadi lebih baik dan semakin baik.
Ketujuh, memperluas jaringan.
Seperti disinggung di atas, penulis di kompasiana berasal dari berbagai kalangan, dari berbagai daerah, bahkan banyak yang berada di luar negeri. Ini kesempatan emas untuk memperluas jaringan pertemanan.
Caranya? Dimulai dari blog walking dengan cara mengunjungi artikel para sahabat sesama kompasianer. Blog walking adalah sarana untuk memperluas jaringan pertemanan.
Sebagai makhluk sosial, kita semua perlu teman, bukan? Bersama para sahabat, kita bisa berkarya dan berkolaborasi dalam berbagai hal.
Seperti yang dilakukan 33 kompasianer belum lama ini berhasil menulis novel sebagai karya bersama. Hebatnya lagi, novel yang berjudul Kapak Algojo dan Perawan Vista itu mendapatkan rekor MURI. Mengapa? Karena baru kali ini ada sebuah novel yang ditulis oleh 33 orang penulis. Sungguh hebat, bukan?
Itulah beberapa keistimewaan kompasiana. Yuk terus berkarya di sini.
(I Ketut Suweca, 6 Oktober 2024).