Ada-tidak keistimewaan kompasiana.com bagi para penulisnya? Ada-tidak keistimewaan kompasiana.com bagi pembacanya?
Inilah dua pertanyaan yang mungkin masih menggelayut dalam benak dan perlu mendapat jawaban saat platform ini tengah berulang tahun ke-16.
Mari kita ulik satu per satu di dalam tulisan sederhana ini.
Pertama, ditulis oleh banyak orang.
Dalam artikel Bapak Tjiptadinata Effendi yang berjudul Selamat Ulang Tahun ke-16 Kompasiana, disebutkan jumlah penulis di kompasiana 4,2 juta orang. Penulisnya tak hanya dari Indonesia, bahkan tersebar di sejumlah negara di  dunia.
Jika data ini valid, pertanyaan adalah: adakah penulis media online dan offline yang jumlahnya sebanyak itu? Jadi, kita boleh turut berbangga menjadi bagian dari kompasiana yang besar dan kondang ini.
Kedua, boleh menulis tentang apa saja.
Tidak ada keharusan bagi para penulis di kompasiana untuk menulis hanya tentang topik tertentu. Mereka bebas menulis tentang topik apa saja asal sesuai dengan aturan yang berlaku di sini. Misalnya, tidak menayangkan tulisan hasil plagiasi dan tidak menyoal SARA.
Ini memberikan ruang kebebasan untuk berekspresi secara nyata. Apa yang disukai dan diminati, boleh ditulis di sini. Mulai dari bagaimana bertanam jepun Jepang, politik luar negeri, mengelola bisnis, hingga nikmatnya kuliner di sebelah rumah.
Pokoknya, boleh menulis tentang apa saja sesuai dengan minat, referensi, dan pengalaman yang dimiliki penulisnya.
Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal, seperti olahraga, fiksi, bisnis, edukasi, dan masih banyak lagi.
Ketiga, siapa pun bisa berpartisipasi.
Seperti disampaikan di awal, jumlah member kompasiana 4,2 juta orang. Siapakah mereka? Mereka tentu bukan wartawan kompasiana, tetapi orang-orang yang memilih menjadi bagian dari kompasiana. Mungkin lebih tepatnya disebut sebagai kontributor yang bisa berpartisipasi kapan pun mereka mau.
Tidak ada masalah soal latar belakang profesi. Ia boleh seorang akademisi, petani, pengacara, auditor, guru, dan profesi lainnya. Yang utama, mereka melek baca tulis dan memiliki ide untuk ditulis dan menuangkannya di platform bersama ini.
Keempat, kesempatan blog walking.
Ini, lagi-lagi, menjadi keistimewaan kompasiana, yaitu terbukanya peluang untuk saling mengunjungi antarkompasianer. Ya, kompasianer tidak hanya menulis, tapi -- berdasarkan adat-kebiasaan yang berlaku, mereka pun saling mengunjungi satu sama lain. Memberi nilai inspiratif, bermanfaat, menarik dan lainnya dan membubuhkan komentar adalah hal yang biasa di kompasiana, yang belum tentu ada di blog lain.
Blog walking ini akan mempererat silaturahmi, Â bisa menjadi ajang untuk kerjasama lebih lanjut, termasuk menghimpun berbagai pemikiran menjadi buku. Atau, Â siapa tahu, bisa turut menyumbangkan pemikiran demi kemajuan kompasiana.
Kelima, mendapatkan gopay.
Menulis di kompasiana memberi kesempatan memperoleh K-Reward berupa gopay. Hanya saja, para kompasianer mesti rajin menulis untuk bisa mendapatkannya.
Jumlahnya? Di sini jumlah gopay yang diperoleh berdasarkan jumlah views. Bagaimana menghitungnya, tim internal kompasiana yang sudah mengkalkulasinya. Sudah ada pula ketentuan K-Reward sebagaimana dimuat di halaman platform ini.
Saran saya, ada baiknya besaran gopay diangkat. Ini penting, sebagai bentuk penghargaan kepada para kompasianer yang rajin berkontribusi. Janganlah terkesan ala kadarnya.
Keenam, mengasah kemampuan menulis.
Para penulis di kompasiana tidak selalu mereka yang sudah piawai menuangkan gagasannya. Banyak diantaranya -- seperti saya, masih terus belajar bagaimana cara menuangkan gagasan ke dalam sebuah artikel agar menarik dan bermanfaat bagi pembaca.
Oleh karena itu, jangan khawatir jika kompasianer ada yang merasa belum pandai menulis. Mari menulis dan terus menulis sebagai cara untuk mengasah kemampuan.
Pada dasarnya menulis adalah sebuah keterampilan. Karena merupakan sebuah keterampilan, maka kemampuan tersebut bisa dipelajari, bisa diasah dan dipertajam, sehingga menjadi lebih baik dan semakin baik.
Ketujuh, memperluas jaringan.
Seperti disinggung di atas, penulis di kompasiana berasal dari berbagai kalangan, dari berbagai daerah, bahkan banyak yang berada di luar negeri. Ini kesempatan emas untuk memperluas jaringan pertemanan.
Caranya? Dimulai dari blog walking dengan cara mengunjungi artikel para sahabat sesama kompasianer. Blog walking adalah sarana untuk memperluas jaringan pertemanan.
Sebagai makhluk sosial, kita semua perlu teman, bukan? Bersama para sahabat, kita bisa berkarya dan berkolaborasi dalam berbagai hal.
Seperti yang dilakukan 33 kompasianer belum lama ini berhasil menulis novel sebagai karya bersama. Hebatnya lagi, novel yang berjudul Kapak Algojo dan Perawan Vista itu mendapatkan rekor MURI. Mengapa? Karena baru kali ini ada sebuah novel yang ditulis oleh 33 orang penulis. Sungguh hebat, bukan?
Itulah beberapa keistimewaan kompasiana. Yuk terus berkarya di sini.
(I Ketut Suweca, 6 Oktober 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H