Penulis merujuk pada orang yang melakukan kegiatan atau pekerjaan menulis. Penulis bisa melahirkan karya fiksi seperti puisi, cerpen, novel, lainnya. Penulis sastra, dulu. lebih dikenal dengan sebutan pengarang atau penyair.
Sementara itu, ada juga penulis yang berkiprah di sektor penulisan nonfiksi, seperti menulis artikel, opini, esai, dan feature. Penulis seperti ini dibilang dengan sebutan 'penulis' saja.
Entah ia menulis karya sastra (fiksi) maupun nonfiksi, kedua-duanya sama-sama menuangkan gagasan atau idenya ke dalam bentuk karya tulis untuk dipublikasikan melalui media sehingga bisa dibaca oleh orang lain.
Kalau demikian halnya, masihkah pembaca merasa belum puas siapa sejatinya yang disebut penulis? Jika masih, mari kita menelusuri dan membongkar  "jeroan"  siapa sebenarnya penulis itu.
Penulis adalah Pengamat yang Baik
Apa yang tampak melalui karya-karya para penulis sebenarnya merupakan hasil dari proses internal yang kompleks. Semua itu dimaksudkan agar buah karya yang dilahirkan memiliki nilai dan bermanfaat bagi pembaca.
Para penulis pada umumnya adalah mereka yang sering melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi titik perhatiannya. Ketika berjalan-jalan ke luar rumah, misalnya, Â ia tidak sekadar berjalan ke tujuan, mungkin juga mengamati apa yang terlihat di sepanjang perjalanannya.
Pengamatan atau observasi ini bisa dilakukan secara khusus dan serius, bisa pula sambil lalu saja. Ini sangat tergantung pada topik apa yang menarik baginya. Kalau ada topik yang menggugah hatinya untuk menulis, maka penulis akan mengamati dengan saksama hal-hal yang berkaitan dengan topik yang digarapnya.
Bahkan, bisa terjadi, suatu topik tulisan bisa terlahir dari pengamatan terlebih dahulu yang kemudian memunculkan niat untuk menulis. Dengan demikian, seorang penulis adalah seorang pengamat yang baik.
Penulis adalah Pembaca yang Lahap.