Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dalam Keadaan Meditatif, Apa dan Bagaimana?

23 Agustus 2024   05:43 Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis dalam keadaan meditatif (Sumber: dok. pribadi). 

Hasilnya, gagasan-gagasan yang tadinya tak terpikirkan, kemudian muncul dan mengalir berkelimpahan. Itulah proses menulis meditatif.

Hanya Tukang Ketik

Sampai di sini, penulis teringat kembali dengan apa yang dikatakan sahabat senior, novelis, sekaligus mentor menulis saya, Sunaryono Basuki Ks (alm). Suatu saat dalam obrolan ringan, beliau mengatakan bahwa menulis adalah proses menuangkan apa yang dikehendaki semesta.

"Saya tidak lebih dari seorang tukang ketik," ujarnya kepada penulis. Rupanya beliau sudah masuk ke dalam alam bawah sadar ketika menulis dan membiarkan kemampuan bawah sadar itu bekerja. Beliau hanya bertugas menjadi media perantara untuk menuliskannya.

Kekayaan dalam alam bawah sadar itu diyakini memiliki kapasitas yang sangat besar. Ada setumpuk besar cacatan pengalaman dan informasi di sana.

Selain itu, pikiran alam bawah sadar terhubung dengan semesta. Oleh karena itulah, orang menjadi terkaget-kaget, apa yang sama sekali tak terpikirkan (dengan pikiran sadar) pada awalnya, tiba-tiba saja muncul dan tercipta dalam bentuk tulisan.

Karya penulis-penulis yang mengalami hal ini akan menjadi legacy yang memperkaya khasanah pengetahuan. Tak hanya di dunia penulisan, di berbagai karya seni. Kekuatan alam bawah sadar ikut bekerja dengan demikian masif.

Mereka yang mencapai pada titik ini pada umumnya melalui proses pelatihan dan pembiasaan diri. Mereka sudah terlatih dan terbiasa masuk ke dalam suasana meditatif. Maka, ketika menulis, mereka tidak lagi mengalami kesulitan dalam menulis secara meditatif dan menghasilkan karya yang cemerlang.

Ada juga orang yang mendapatkan "keberuntungan" karena diijinkan masuk ke dalam suasana meditatif itu, hal yang tak pernah dialami sebelumnya.

Alhasil, tak seperti biasanya, karya yang dihasilkan mampu menghadirkan sebuah gagasan bernas sehingga menarik minat pembaca.

Apakah pembaca yang juga penulis di kompasiana, pernah punya pengalaman seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun