Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis dalam Keadaan Meditatif, Apa dan Bagaimana?

23 Agustus 2024   05:43 Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:33 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis dalam keadaan meditatif (Sumber: dok. pribadi). 

Menulis dalam Keadaan Meditatif

Pembaca tentu sudah memahami apa yang dimaksudkan dengan meditasi. Membuat pikiran dan fokus pada satu titik, itulah meditasi. Membiarkan semesta hadir dan melakukan segalanya, itulah meditasi.

Duduk tenang dengan mata terpejam dan punggung tegak seraya membiarkan nafas keluar-masuk secara ritmis, itulah meditasi. Membiarkan pikiran, perasaan, dan jiwa menyatu untuk mencapai spiritual yang lebih tinggi, juga dikatakan sebagai meditasi.

Istilah meditasi meski demikian populer, namun setiap orang memahaminya secara berbeda. Tak ada yang salah dalam hal ini. Setiap orang berhak untuk mendefinisikan sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya sendiri.

Bagaimana dengan menulis secara meditatif? Menulis secara meditatif dimaksudkan, ketika penulis masuk dalam suasana meditasi saat menulis. Aktivitas menulis dilakukan dalam keadaan bermeditasi. Seperti apa dan apa dampaknya terhadap karya tulis yang dihasilkan?

Pernahkah pembaca yang sekaligus penulis merasakan kucuran gagasan mengalir begitu saja? Ide-ide mengalir sedemikian rupa, dan Anda dengan lancar menuliskannya tanpa hambatan apapun?

Pernahkah pada saat menulis, Anda demikian suntuknya sehingga tak sadar akan waktu? Pernahkah pembaca ketika setelah selesai menulis, tiba-tiba tertegun dan bertanya kepada diri sendiri: dari mana ide-ide itu saya dapatkan? Ide-ide yang muncul begitu saja yang awalnya tidak terpikirkan!

Kondisi itulah yang penulis maksud dengan menulis meditatif. Keadaan meditatif ini, jika dilihat dari pendekatan ilmu pengetahuan, otak kita berada di gelombang alpha dengan frekuensi 8-12 Hz.

Gelombang alpha adalah gelombang di mana pikiran sadar kita demikian tenangnya, otak sadar kita tak lagi ngoyo bekerja, tidak lagi mendominasi.

Sebaliknya, pikiran bawah sadar (subconscious mind) kita yang bekerja menggantikannya. Pikiran atau alam bawah sadar kita mengambil alih pikiran sadar kita.

Ingatlah, di dalam pikiran bawah sadar terdapat demikian banyak cacatan pengalaman panjang dan informasi yang muncul ketika kita mengaksesnya, ketika kita memberi jalan baginya untuk muncul ke permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun