Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diary, Bukan Sekadar Catatan Harian. Ini Sederet Manfaatnya!

17 Agustus 2024   06:15 Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: menulis buku harian (Sumber gambar: kompas.com).

Pembaca tentu mengenal istilah diary, bukan? Diary (diari) tiada lain adalah catatan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak orang menggunakan sebuah buku sebagai tempat mencatat kegiatan harian mereka. Ada juga yang menuliskannya di komputer dan menyimpannya dalam format soft file.

Manfaat Diary, Apa Saja?

Apapun sarana yang dipakai dan format yang dipilih, diary tetaplah catatan mengenai hal-hal yang dilakukan setiap hari.

Lalu, muncul pertanyaan, apakah sesungguhnya manfaat diary itu? Mari kita bahas satu per satu.

Pertama, membantu mengingat.

Ada banyak kegiatan yang kita lakukan dari waktu ke waktu. Kalau kegiatan-kegiatan itu tercatat dalam diary, maka akan mudah kita mengingatnya kembali. Hanya dengan membuka catatan, kita menjadi tahu kapan, di mana, dan apa saja kegiatan yang sudah pernah kita lakukan.

Jadi dengan diary, kita sangat terbantu mengingat kembali hal-hal yang sudah lewat. Pikiran kita terkadang mengalami kesulitan mengingat sesuatu yang sudah lama. Apalagi kita sudah mulai pikun lantaran sudah berumur.

Ada ungkapan bahwa “manusia itu tempatnya lupa.” Cacatan harian membantu kita mengingat kembali hal-hal yang sudah lewat.

Kedua, menuangkan pemikiran dan perasaan.

Ada orang yang menulis di diary sekadar mencatat kegiatannya sehari-hari. Apa saja yang menurutnya perlu dicatat, dia catat dalam buku diary. Misalnya, mencatat hasil rapat di kantor, mencatat jadwal kegiatan keesokan harinya, dan kegiatan lain.

Lebih dari itu, ada juga yang mengisi diary dengan mengekspresikan perasaan dan pemikiran di hari itu. Ia mengisi diary sebelum tidur, mencatat semua pemikiran dan perasaannya sebelum naik ke tempat tidur.

Ya, kita dapat memanfaatkan buku diary untuk menuangkan unek-unek secara bebas. Dengan begitu kita akan merasa plong sebelum istirahat di malam hari sekaligus terhindar dari beban psikologis yang dirasakannya.

Dengan menuangkan segenap pemikiran dan perasaan ke dalam diary, kita bisa meringankan beban batin sekaligus bisa tidur dengan pulas.

Ketiga, bahan mengevaluasi diri.

Perjalanan kehidupan memerlukan evaluasi pada setiap tahapannya. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah kehidupan yang sudah dijalani stagnan saja atau sudah mengalami kemajuan.

Sumber data dan informasi kunci untuk mengevaluasi diri adalah dengan membaca ulang apa-apa saja yang sudah kita tulis dalam diary itu selama ini. Mungkin perlu membaca lagi tentang apa yang sudah dilakukan dalam seminggu, dua minggu, atau sebulan terakhir.

Hal ini penting untuk melihat trend capaian atau kemajuan. Dengan begitu, kita akan tahu apakah ada kemajuan yang sudah dicapai atau malah kemunduran yang dialami.

Dengan mengetahui dan mengevaluasinya, maka kita bisa segera melakukan perbaikan atau pembenahan sehingga ke depannya menjadi semakin baik.

Hasil evaluasi itu diproyeksikan ke masa depan dengan pertanyaan: apa yang akan saya lakukan kemudian? Goal apa lagi yang ingin saya raih?

Jadi, diary bisa memberikan referensi sebagai bahan baku bagi upaya merumuskan masa depan yang dikehendaki.

Keempat, mendorong kemajuan.

Menulis diary juga bisa mendorong kemajuan. Kok bisa? Ya, setiap hari yang kita lalui tentu kita ingin mengisinya dengan hal-hal yang positif, hal-hal yang menunjukkan kemajuan atau prestasi.

Nah, kalau kita mengisi diary pada malam hari sebelum tidur, tentu kita berharap akan mencatat hal-hal positif dan kemajuan yang dicapai untuk di hari itu.

Secara alamiah, kita tidak ingin cacatan harian itu berisi hal-hal yang menggambarkan ketiadaan progress, langkah mundur, atau ketiadaan kegiatan yang bermakna.

Karena ada keinginan dan harapan seperti itu, maka kita akan lebih bersemangat lagi berkarya agar ketika mengakhiri hari, kita bisa menulis hal-hal yang berisi kemajuan. Jadi, dengan diary, kita akan termotivasi untuk berprestasi.

Kelima, sarana latihan menulis.

Apakah pembaca suka menulis? Mau mencoba menulis di media massa? Jika ya, maka diary adalah sarana yang tepat. Bagi mereka yang baru mulai belajar menulis, buku harian adalah tempat yang sangat baik untuk berlatih menuangkan gagasan.

Di dalam diary, orang yang berminat menjadi penulis bisa secara bebas mengekspresikan gagasan. Ia bisa menulis pengalaman, perasaan, pemikiran, harapan, dan apapun itu untuk dituangkan ke dalam format tulisan bebas.

Dalam diary, kita boleh menuangkan apa yang menjadi keinginan, harapan, kekecewaan, dan lainnya secara leluasa. Penulis sendiri pernah menggunakan diary sebagai tempat untuk menumpahkan unek-unek pada setiap harinya. Semua itu antara lain dimaksudkan untuk mengasah kemampuan menulis.

Itulah beberapa manfaat menulis di diary. Tidak sekadar coretan-coretan harian, diary bahkan bermanfaat untuk pertumbuhan pribadi, meningkatkan prestasi, sekaligus mengasah kemampuan menulis.

(I Ketut Suweca, 17 Agustus 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun