Kalau diklasifikasi lebih lanjut, terdapat tiga alasan generasi Z memilih pekerjaan informal. Pertama, karena generasi ini memang ingin bekerja di sektor ini karena keinginan untuk mendapatkan work life balance, pekerjaannya fleksibel dan bisa mengatur diri tanpa diperintah orang lain.
Kedua, karena mereka menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan formal, seperti di perusahaan swasta atau di pemerintahaan.
Kompetisi yang ketat menyebabkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan formal menjadi sangat kecil. Belum lagi lantaran karyawan yang dibutuhkan relatif kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Ketiga, kendatipun mereka kini bekerja di sektor informal, sebagian di antaranya masih tetap berharap pada suatu saat akan mendapatkan pekerjaan formal.
Daripada berdiam diri, mereka memutuskan mengisi waktu dengan bekerja di sektor informal sambil mencoba terus melamar pekerjaan formal.
Apapun pilihan generasi Z, yang penting mereka bisa bekerja baik di sektor informal maupun formal. Yang terpenting bagi generasi ini adalah tidak di-cap sebagai pengangguran, sebuah predikat yang sangat dihindari.
(I Ketut Suweca, 4 Agustus 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H