Banyak sekali kejadian destruktif dalam kehidupan masyarakat yang berawal dari pengambilan keputusan secara emosional seperti ketersinggungan dan penderitaan orang lain, pertengkaran, permusuhan, sampai membawa pelakunya ke ranah hukum.
Jadi, sikap tenang sangat diperlukan. Untuk menenangkan diri, banyak pilihan yang bisa dilakukan. Misalnya dengan meneguk air dingin, menghela nafas minimal tiga kali, mengambil waktu jeda beberapa saat, dan memohon petunjuk Tuhan agar diberikan jalan yang terbaik. Setiap orang memiliki cara dan kebiasaan dalam menenangkan diri.
Ketiga, mengambil keputusan tanpa niat baik
Ya, keputusan yang diambil seyogianya dilandasi dengan niat baik. Â Niat baik ini tidak bisa diabaikan dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, tanpa baik atau dengan niat buruk, maka keputusan yang diambil akan mewujud menjadi hasil yang buruk juga.
Salah satu niat baik dalam mengambil keputuasaan adalah motivasi untuk kebaikan bersama. Niat untuk kebaikan ini mesti juga disampaikan secara jelas kepada mereka yang terkena dampak dari keputusan yang diambil. Para pengikut atau karyawan seyogianya dipastikan sudah memahami maksud dan tujuan dari keputusan tersebut.
Niat baik itu seharusnya dilengkapi pula dengan cara-cara yang baik, cara yang humanis yang memahami psikologi manusia. Dengan begitu niat baik tersebut akan mendapatkan dukungan.
Keempat, mengambil keputusan tanpa data
Keputusan yang baik pada umumnya akan berdasarkan pada data dan informasi. Data dan informasi itu mesti digali, dilihat relevansinya satu sama lain, dipertimbangkan salah satunya untuk dipilih dan diputuskan untuk dilaksanakan.
Sebaik-baiknya suatu keputusan adalah keputusan yang berdasarkan data dan informasi yang lengkap. Keputusan mesti berbasis data. Dengan demikian, keputusan yang diambil menjadi lebih baik.
Namun, pada kenyataannya informasi atau data yang kita butuhkan sering terbatas adanya. Dengan data dan informasi yang terbatas, keputusan tetaplah harus diambil. Apa yang harus dilakukan?
Dapatkan tuntunan yang keluar dari hati sanubari yang terdalam. Dalam hubungan ini, kita tak bisa lagi hanya menggunakan akal dan data, bahkan juga intuisi. Banyak pemimpin yang berpengalaman menggunakan kombinasi keduanya dan terbukti hasilnya baik.
Kelima, mengambil keputusan untuk kepentingan diri sendiri
Kendati memiliki kesempatan untuk mementingkan diri sendiri, namun hal ini mesti dihindari oleh para pemimpin dalam mengambil keputusan.