Budaya ini bahkan akan membawa anggota memiliki identitas diri sebagai bagian dari organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain. Â
Organisasi militer, contohnya, memiliki budaya yang kuat di bidang kedisiplinan, semangat korps (esprit de corps), dan loyalitas kepada bangsa dan negara.
Pendidikan tinggi, misalnya, mengedepankan pembentukan generasi masa depan yang lebih baik melalui budaya organisasi yang berorientasi pada sistem pengajaran yang berkualitas, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini bisa diturunkan menjadi lebih rinci lagi sesuai dengan kebutuhan dan fokus perguruan tinggi tersebut.
Dengan berbekal komitmen ini, para anggota akan mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan lainnya termasuk kepentingan pribadi.
Dengan demikian, budaya organisasi dapat dikatakan sebagai pedoman hidup atau way of life para anggota dalam organisasi. Inilah hakikat budaya organisasi yang sesungguhnya.
(I Ketut Suweca, 18 Oktober 2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H