Berikutnya, ketergantungan pada internet ini membuat rasa percaya diri menjadi berkurang. Mengapa?
Karena mahasiswa baru akan bisa dan merasa mantap menjawab ujian atau pertanyaan hanya dengan mengandalkan internet. Bukan mengandalkan diri sendiri. Tidak mengandalkan pemikirannya sendiri. Tidak menggunakan olah pikiran sendiri.
Nah, ketika suatu saat internet mengalami masalah, tidak bisa diakses atau tidak diijinkan, maka ia pun merasa kelimpungan untuk menjawab soal atau pertanyaan yang sedang dihadapi.
Jelaslah, ketergantungan kepada internet yang sudah demikian menjadi-jadi dan bisa berdampak negatif terhadap kepercayaan diri mahasiswa.
Tanpa internet, mahasiswa seperti ini akan merasa kehilangan kepercayaan diri. Menyedihkan sekali apabila hal ini sampai terjadi dan berlarut-larut.
Melatih Menggunakan Pikiran
Internet itu bukanlah barang haram. Demikian juga berbagai informasi yang disuguhkan di dalamnya. Akan tetapi, jangan sampai sedikit-dikit mencari di internet. Membiarkan diri tergantung pada internet.
Tidak mau berlatih menggunakan pikiran, padahal kemampuan berpikir manusia sungguh luar biasa. Membuat diri menjadi malas belajar dan malas membaca, yang pada akhirnya membawa pada generasi yang serba ketergantungan.
Bisakah mahasiswa memanfaatkan internet dengan benar dan pada waktunya tanpa merugikan diri sendiri? Bisakah mahasiswa mengurangi dan menghilangkan kebiasaan salin-tempel (copy-paste) seraya mulai melatih pikiran untuk menjawab pertanyaan?
Hidup adalah pilihan. Berbagai kemudahan yang memanjakan cenderung membuat manusia menjadi lembek dan lemah. Sebaliknya, kesulitan dan tantangan membawa manusia pada puncak kekuatan dan ketangguhannya.