Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Turnover Karyawan, Penyebab dan Cara Pencegahannya

6 Oktober 2023   04:20 Diperbarui: 6 Oktober 2023   11:40 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, boleh jadi iming-iming gaji yang lebih besar di perusahaan lain menjadi daya tarik yang kuat untuk seseorang resign dari perusahaan. Maka, perlu diupayakan kompensasi yang memadai.

Kompensasi untuk karyawan (Sumber gambar: https://gajigesa.com). 
Kompensasi untuk karyawan (Sumber gambar: https://gajigesa.com). 

Kedua, kepuasan kerja.

Tidak hanya besaran kompensasi, faktor kepuasan kerja juga menentukan apakah seorang karyawan akan betah bekerja atau ingin ke luar dari perusahaan. Suasana kerja yang nyaman dengan kondisi yang mendukung, berperan sangat penting.

Peralatan kerja yang mendukung, termasuk yang berkaitan dengan proteksi keamanan dan kesehatan karyawan, sangat menentukan kepuasan kerja.

Jika hal-hal ini dalam keadaan tidak ada atau tidak berfungsi, bukan mustahil akan membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan.

Ketidakpuasan terhadap suasana dan peralatan kerja bisa menjadi alasan mengapa karyawan keluar dari perusahaan. Mereka bisa berpikir, lebih baik resign daripada menanggung risiko terganggunya kesehatan dan keamanan dalam pekerjaan.

Oleh karena itu, pimpinan perusahaan seyogianya memperhatikan aspek-aspek yang disebutkan di atas yang berkaitan dengan kepuasan kerja. Ketidakpedulian terhadap hal ini akan berakibat kecelakaan kerja dan ketidakpuasan karyawan.

Ketiga, aktualitasi diri karyawan.

Yang tidak boleh dilupakan bahwa setiap orang membutuhkan aktualisasi diri (self actualization). 

Psikolog ternama, Abraham Maslow, menjelaskan bahwa aktualisasi diri adalah proses untuk menjadi segala sesuatu yang seseorang mampu menjadi. Selain itu, Maslow juga menjelaskan bahwa aktualisasi diri merupakan puncak dari pemenuhan kebutuhan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun